Tumpek Landep adalah hari raya penting dalam kalender Bali Hindu yang diperingati setiap Saniscara Kliwon Wuku Landep, atau sekitar 210 hari sekali. Hari raya ini memiliki makna filosofis yang mendalam, tidak hanya terbatas pada ritual pembersihan dan penyucian benda tajam seperti keris, tombak, atau kendaraan.
*Makna Tumpek Landep:*
- *Ketajaman Pikiran*: Tumpek Landep mengingatkan umat Hindu untuk menajamkan pikiran, menyingkirkan kebodohan, dan memurnikan niat agar setiap tindakan berlandaskan dharma.
- *Introspeksi Diri*: Perayaan ini menjadi momentum bagi umat Hindu untuk melakukan mulat sarira atau introspeksi diri, memperbaiki karakter, dan meningkatkan kualitas diri.
- *Keseimbangan Spiritual*: Tumpek Landep mengajarkan tentang keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas, serta penggunaan teknologi untuk kesejahteraan umat manusia ¹ ².
*Sejarah dan Tradisi:*
- Tumpek Landep telah dilaksanakan sejak zaman dahulu secara turun-temurun, dengan warga Pande yang memiliki keahlian dalam bidang senjata dan logam memimpin pelaksanaan upacara.
- Pada hari raya ini, umat Hindu melakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pasupati, serta membersihkan dan menyucikan pusaka warisan leluhur ³.
*Praktik Modern:*
- Saat ini, Tumpek Landep tidak hanya terbatas pada benda tajam, tetapi juga mencakup benda-benda hasil inovasi manusia yang membantu kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan, mesin, dan komputer.
- Umat Hindu memohon kepada Ida Sang Hyang Widi untuk memberikan kekuatan pada benda-benda tersebut sehingga dapat mempermudah hidup
.jpg "Foto sampul")
.jpg)
