Kramaning Sembah - atau sering kita sebut Panca Sembah pada umumnya digunakan jika sembahyang dalam kondisi yang yang baik atau diniatkan seperti di Merajan, Pura maupun di dalam rumah, jika sembahyang saat menempuh perjalanan jauh cukup menggunakan Trisandya saja. Berikut Doa Kramaning Sembah / Panca Sembah yang saya kutip dari TelenganBali :
1. Mantra untuk menghaturkan sembah puyung :
Om atmaa tattvaatmaa suddhamaam svaha2. Mantra untuk menghormat pada Sang Hyang Surya,
“Oh keseluruhan yang lengkap, atma, atmanya kehidupan ini bersihkan dan sucikan diri hamba”.
Sebagai saksi abadi dalam kehidupan ini. Menyembah bhatara Surya juga berarti memuja kebesaran sinar suci Tuhan dalam aspek beliau sebagai sumber cahaya yang memberikan kehidupan di alam semesta ini. Dengan sarana bunga purih, dan mantra berikut:
Om Adityasyaaparam jyotir rakta teja3. Kemudian menyembah kebesaran Tuhan, sinar sucinya dalam aspek Ista Dewata.
Namo stute, sveta pankaja madhyaastha
Bhaaskaraaya namo stute
“Oh keseluruhan yang lengkap, sinar Surya yang maha hebat, hormat padaMU, yang berada ditengah-tengah teratai putih, hormatku padaMU wahai pembuat sinar”.
Ista Dewata adalah dewata yang khusus dipuja pada waktu tertentu dan dimohonkan kehadirannya oleh para bhakta. Bali yang lebih dikenal dengan Siddhanta Siwanya, tentu saja yang lebih menonjol adalah ista dewata dalam aspeknya sebagai Hyang Siwa, dengan mantra sebagai berikut:
Om Nama devaa adhisthanaaya4. Kemudian memuja kebesaran Ida Sang Hyang Widhi
Sarva vyaapi vai sivaaya
Padmaasana ekapratisthaya
Ardhanaresvaryai namo namah
“Oh keseluruhan yang lengkap, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Hyang Siwa yang sesungguhnya berada dimana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai, hamba memuja-MU”.
Sebagai pemberi keselaamatan, kesejahteraan dan sebagai pemberi anugrah, dengan sarana kawangen :
Om anugraha manoharam5. Kemudian menghaturkan sembah puyung sekali lagi dengan mantra :
Devadattaanugrahakam
Arcanam sarvaapuujanam
Namah Sarvaanugrahakam
Deva devi mahaasiddhi
Yajnanga nirmalaatmaka
Laksmii siddhisca, diirgahaayu
Nirvighna sukha vrddhisca
“Oh keseluruhan yang lengkap dan sempurna, yang memberikan anugrah dan menarik hati, anugrah dari dewata yang agung puja semua pujaan. Hormat padaMU wahai pemberi anugrah. Dewa dan dewi yang selalu berhasil, berbadan yadnya, suci, panjang umur, dan bahagia tanpa halangan”.
Om deva suuksma paramaacintyaaya nama svahaa6. Kemudian setelah melakukan kramaning sembah, dilanjutkan dengan nunas tirtha. Percikan tirtha tiga kali, minum tiga kali, dan raup wajah tiga kali. Gunanya adalah untuk menyucikan pikiran, perkataan dan perbuatan kita, sembari memohoh tirtha kehidupan kehadapan para dewata dengan menggunakan mantra:
“Oh keseluruhan yang lengkap dan sempurna, hormat kepada-Mu wahai dewata yang maha gaib dn tak terlukiskan”.
Om ang Brahma amertha ya namah7. Setelah itu, minum tirtha tiga kali dengan mengucapkan doa :
Om ung Wishnu amrtha ya namah
Om mang Iswara amrtha ya namah
Om sarira paripurna ya namah8. Setelah minum tiga kali, dilanjutkan dengan membasuh muka sebanyak tiga kali, dengan doa :
Om ang ung mang sarira suddha pramatya ya namah
Om ung ang samo sampurna ya namah
Om Siwa sampurna ya namah9. Kemudian dilanjutkan dengan nunas bija, dan menggunakan doa :
Om Sadasiwa paripurna ya namah
Om Paramasiwa suksma ya namah
Om Purnam bhawantu
Om ksama sampurna ya namah
No comments :
Tulis komentar...