---
Ini kali pertama Rendra dan Malik menggunakan kanvas sebagai media berekspresi. Sungguh, semua di luar dugaanku.
Masa pandemi ini membuatku terus memutar otak mencari cara agar jenuh tak datang ke mereka; tentu sulit. Rasanya hampir semua sudah dilakukan. Lalu apa lagi yang bisa kuberi?
Tercetuslah ide untuk memesan media sederhana ini. Saat kutanya, awal Rendra berkata, "Abang mau buat tanaman!". Kalau Malik memilih Petruk dan hujan. Iya, Malik lagi senang sekali dengan Petruk dan Gareng.
Selang beberapa menit, Rendra mengubah idenya. Ia "menghapus" gambarnya dengan selembar tisu dan membuat warna melebur menjadi satu. Setelah itu, ia gerakkan kuas sesuka hati kearah berbeda.
Niat ingin sedikit memberi petunjuk, aku beritahu saja instruksi sederhana sembari mencontohkan, "Bang, coba deh lebih pelan sedikit seperti ini". Tak kusangka, ia membuatku tercengang.
Bagaimana tidak, hasilnya sangat di luar ekspektasiku! Ia bilang, "Bunda, Abang buat tornado terbesar di dunia!". Namun bagiku, ini mahakaryanya yang luar biasa. Disusul dengan Malik yang mengatakan bahwa karya yang ia buat adalah Petruk dan hujan.
Selamat menggali lebih dalam, anak-anakku.
Teruslah berkembang dengan sejuta pertanyaan dan perngamatan.
Bunda tunggu lekat imaji tanpa titikmu, Nak.
#TulisanAlyssa
Ini kali pertama Rendra dan Malik menggunakan kanvas sebagai media berekspresi. Sungguh, semua di luar dugaanku.
ReplyDelete