AddToAny

Skip to main content
,
Nonton ONLINE




 sitemap blog☕


Teror Psikopat Di Singapura (Part 1) (Tulisan 'CERPEN' CERITA )

Teror Psikopat Di Singapura (Part 1)

Cerpen Karangan: Dhea Amartha
Kategori: Cerpen Misteri, Cerpen Thriller (Aksi)
Lolos moderasi pada: 16 July 2023
Copy dari : https://cerpenmu.com/cerpen-misteri/teror-psikopat-di-singapura-part-1.html
 
Foto Ilustrasi
Di Copy dari web : https://www.suara.com/lifestyle
“Bagaimana rumah baru yang kakak beli? Bagus bukan.”

Rumah bernomor 030 ini adalah hasil kerja keras kedua kakakku. Yang unik dari Rumah di komplek ini yaitu di gudang yang ada di lantai pertama terdapat sebuah pintu yang menuju ke gudang yang berada di rumah sebelahnya. Katanya, pintu itu sengaja dibuat untuk berjaga jika saja ada bahaya yang akan datang.

“Fer! Cepat masuk! Hari sudah mulai Petang!”
Kak Friedrich berteriak dari dalam memintaku untuk segera masuk, karena hari sudah mulai malam. Barang bawaanku telah berada di kamarku. Kak Evan membawanya disaat diriku sedang menikmati waktu memandangi rumah baru kami.
============☝ 1 ☝==============
Kulangkahkan kakiku memasuki rumah bernomor 030 itu dan berjalan memasuki kamarku yang terletak di lantai dua.
Sesampainya di kamar, segera kuambil handuk dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, segera kupakai pakaian dan menuju ke meja makan yang ada di lantai pertama untuk makan malam. Makan Malam telah selesai. Aku kembali kamar untuk menyiapkan perlengkapan sekolahku. Setelah dirasa semua telah siap, kurebahkan diriku di kasur dan berlalu ke dunia mimpi.

Keesokan harinya
Hari pertamaku bersekolah di SMP Krystal berjalan dengan lancar hingga bel pulang berbunyi. Siswa siswi SMP krystal bersorak bahagia dan berhamburan pulang ke rumah Masing-masing. Di perjalan pulang dua orang siswa siswi SMP Krystal menghampiriku untuk berkenalan denganku.
============☝ 2 ☝==============
“Hai Salam kenal, namaku Theresia Eliza Revian dan kamu bisa memanggilku Tere. Dan yang di sebelahku ini namanya Graydien Rayzian. Kami tinggal satu komplek denganmu. Btw kamu baru pindah ke komplek Xian? Kami belum pernah melihatmu sebelumnya.”
Theresia memperkenalkan dirinya dengan ramah sedangkan Graydien melambaikan tangannya kearahku seolah sedang menyapaku.

“Salam kenal namaku Zein Fernathan. Aku tinggal di Singapura sudah 3 tahun. Aku baru pindah ke komplek Xian. Sebelumnya aku tinggal di Komplek Srikaya cukup jauh dari kota Singapura.”
Tere dan Gray tersenyum kearahku, begitu juga denganku yang tersenyum kearah mereka.
============☝ 3 ☝==============
“Fer, kita jalan-jalan yuk?”
Setelah kujawab dengan anggukan singkat sebagai jawaban dari Tere, kami bertiga berlalu ke taman dan menikmati pemandangan yang ada disana.

Tanpa disengaja kami mendengar percakapan polisi dan seorang pria paruh baya tentang pembunuhan yang terjadi di komplek Drixan. Komplek Drixan berada tidak jauh dari komplek xian. Komplek ini terkenal dengan kedai Kopi misterius yang selalu muncul diwaktu tertentu. Katanya, pelaku pembunuhan itu sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.
============☝ 4 ☝==============
Kami bertiga cukup tertarik dengan percakapan itu dan mendengarkannya hingga selesai. Kebetulan polisi dan pria paruh baya itu berada tepat disebelah kami. Setelah percakapan selesai, pria paruh baya itu pergi meninggalkan polisi yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Dirasa tidak ada lagi yang menarik disini, kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Disaat kami akan pulang, pria paruh baya yang tadi mengobrol dengan polisi tadi, tewas tertabrak bus yang mengalami rem blong.
Kami tidak bisa berkata-kata disaat kejadian itu berlangsung, kejadian itu terlalu cepat berlalu.
============☝ 5 ☝==============
Pihak kepolisian Singapura dan beberapa mobil ambulan seketika berdatangan ketempat kejadian. Disaat bersamaan kami bertiga segera pulang ke rumah. Entah mengapa selama perjalanan pulang, aku merasa ada seseorang yang sedang mengikuti kami dari belakang. Tapi, disaat kulihat kebelakang tidak ada siapapun dibelakang kami.

Malam telah tiba
Saat ini kami bertiga sedang berkumpul di rumah Tere membahas kejadian yang terjadi tadi siang. Kini, kami hanya bertiga sini. Kedua kakakku masih bekerja hingga jan 7.30 malam, orangtua Tere ada urusan di luar negeri dan Ayah Gray baru pulang hingga jam 10 malam. Sedangkan tetangga kami yang lainnya belum pulang kerja hingga jam 8. Bisa dikatakan, komplek ini sedang sepi saat ini.
============☝ 6 ☝==============
Jujur saja, setelah melihat kejadian mengerikan itu, kami begitu takut untuk tinggal sendirian di rumah. Jadi, setelah mengunci pintu rumah, aku dan gray pergi ke rumah tere untuk menginap disana.

Disaat kami sedang bercerita.
Tiba-tiba kaca jendela yang ada di rumah Tere pecah. Kami terkejut dan melihat siapa yang memecahkan kaca jendela itu. Seketika Terlihat sosok berbaju hitam yang memegang kapak berdiri didepan kami. Sosok itu seolah akan segera membunuh kami dengan kapak yang ada ditangannya.

Kami segera berlari ke gudang yang ada di rumah tere dan menguncinya dari dalam.
============☝ 7 ☝==============
“Apakah sosok tadi psikopat yang melakukan pembunuhan keji di komplek Drixan?”
Gray bertanya sembari berjongkok di sudut ruangan dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Perasaanku campur aduk saat mendengar penuturan Gray. Kalau itu benar berarti kami sedang dalam bahaya.

Pintu gudang digedor dengan kuat dari arah luar. Sebuah kapak dengan membabi buta merusak pintu itu. Hal itu tentu saja membuat kami semakin ketakutan. Di gudang juga tidak ada barang yang bisa digunakan untuk melawan sosok itu selain kardus.
============☝ 8 ☝==============
“ikut aku ke pintu Rahasia. Cuma itu yang bisa kita lakukan sekarang.”
Tere dan Gray yang mendengar saranku segera mengikutiku ke pintu Rahasia. Pintu itu berada tidak jauh dari lemari yang ada di gudang. Segera kubuka pintu itu dan berlari keluar dari gudang rumahku. Tere dan Gray mengikuti langkahku hingga kamipun tiba di ruang tamu.

Dari jendela yang ada di ruang tamu, kami bisa melihat psikopat itu sudah berada didepan rumahku. Hal itu membuat kami bertiga panik melihatnya. Psikopat itu jelas-jelas tadi berada di depan gudang rumah Tere. Tapi sekarang dia sudah berada di depan rumahku.
============☝ 9 ☝==============
Bertepatan disaat psikopat itu akan menghancurkan kaca jendelaku agar bisa masuk ke rumahku. Terdengar suara mobil yang menandakan antara kedua kakakku atau tetanggaku telah pulang dari tempat kerjannya.
Saat kami melihat kearah psikopat tadi berada, psikopat itu telah menghilang entah kemana.

Kurasa dia telah pergi dari sini.
Syukurlah hari ini kami aman.

“Huh? Kuharap dia tidak mengejar kita”
Harapan Tere mewakili perasaan kami.

Pintu rumahku terbuka setelah terdengar suara kunci diputar dari luar, Kak Evan dan Kak Friedrich
terlihat bingung melihat kondisi kami yang begitu berantakan.

Bersambung


PILIH YA

Nama ASLI : I GDE RISKI MSIP, Seorang PNS @ Pemerintahan kota Tasikmalaya tepatnya . Kemudian Blog ini saya buat dan mulai beroperasi pada 21 Desember 2010. Tentang SAYA ~ Jadi masterpulsa Daftar GratisHIBURAN

Comments