((())) sejarah singget Daya mahasiswa Sunda Tasikmalaya ((())) sejarah singget Daya mahasiswa Sunda Tasikmalaya ((())) sejarah singget Daya mahasiswa Sunda Tasikmalaya
sagabat ::: Sajarah singget Paguyuban Daya Mahasiswa Sunda dibagi dina 3 (tilu) mangsa/periode:
Mangsa samemeh ngadeg taun 1956.
Mangsa ngadegna Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS) taun 1956.
Mangsa sanggeusna ngadeg (1956 kadieukeun).
I. Mangsa samemeh ngadeg taun 1956
Aya sababaraha kajadian anu kaalaman ku masarakat Sunda di lemburna sorangan (Jawa Barat), nya eta:
Dibubarkeunana Nagara Pasundan.
Harita pamuda Sunda nu mibanda rasa tanggung jawab kana beungkeutan nagara kesatuan, misadar yen Nagara Pasundan teh jijieunan penjajah keur ngadu domba. Ku kituna para pamuda Sunda harita maraju mingpin usaha ngabubarkeun Nagara Pasundan.
Sanggeusna hasil ngabubarkeun Nagara Pasundan, tuduhan jeung fitnah terus jeneh ditujukeun kana unggal kagiatan/gerakan di tatar Sunda (Jawa Barat), pajarkeun rek ngadegkeun deui nu sarupa jeung Nagara Pasundan.
Pating pucunghul kagiatan-kagiatan kadaerahan, hususna nu mangrupa beungkeutan, diantarana wae:
Samemeh taun 1950, aya beungkeutan kasundaan nu dingaranan "Daya Sunda", anggotana para sesepuh (inohong)
Sanggeus taun 1950, di Jakarta ngadeg beungkeutan anu anggotanana para mahasiswa Sunda, saperti Daya Nonoman Sunda, Nonoman Maung (Pemuda Siliwangi).
Di Bogor ngadeg beungkeutan kasundaan "Putra Sunda" anu sipatna umum (anggotana umum).
Di Bandung ngadeg beungkeutan kasundaan saperti Paguyuban Pasunda (leuwih tiheula ngadegna). Mitra Sunda (anggotana rereana mantan Pejoang), Nonoman Sunda (anggotana rereana pagawe negri/karyawan).
II. Masa berdirinya Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS)
Adanya usulan dan dorongan dari Ir. Otong Kosasih tentang perlunya dibentuk sebuah organisasi yang membawa misi untuk mewujudkan para intelektual dan ahli-ahli Sunda dalam mengisi otonomi daerah yang seluas-luasnya.
Dilatarbelakangi rasa keprihatinan dan kepedulian karena merasakan adanya ketidakadilan dalam bidang studi di daerah sendiri, terbukti dengan sulitnya masuk dan belajar di Fakultas Tekhnik ITB, Perguruan Tinggi, Pendidikan Guru/TTTC (IKIP/UPI Bandung) yang kebanyakan mahasiswa dari daerah lain.
Dan ada gerakan mahasiswa di Fakultas Tekhnik yang menghimpun diri dalam satu organisasi yang bernama Corps Mahasiswa Bandung (CMB). Organisasi ini merupakan ikatan mahasiswa bekas eks pejuang yang berasal dari Jawa Tengah/Timur dan mendapat dukungan dan bantuan sepenuhnya dari para pegawai pemerintah/swasta, yang kemudian mengganti nama menjadi CGMI.
III. Masa/periode setelah berdirinya (setelah tahun 1956)
Masa awal setelah berdirinya DAMAS.
Pada masa-masa pertama berdirinya Damas, muncul reaksi dari organisasi lainnya sampai pernah terjadi perang poster antara Damas dan CGMI/CMB dimulai dari ITB.
Setelah Dekrit Presiden sampai meletusnya Gestapu PKI.
Situasi politik pada waktu itu dengan sewenang-wenang menutup kesempatan “bebas” hidupnya organisasi kedaerahan termasuk kasundaan. Sehingga banyak organisasi yang vacuum. Organisasi yang masih ada diwajibkan untuk menyetujui dan mengikuti keinginan penguasa.
Demi kelangsungan kehidupan organisasi pada waktu itu, Damas terpaksa menyesuaikan diri dengan jalan melakukan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yaitu dengan memasukkan Manipol Usdek kedalamnya serta bidang gerakan dibatasi dalam bidang kebudayaan. Walaupun sudah berusaha menyesuaikan diri dengan situasi politik pada waktu itu tetapi masih ada usaha yang ingin membubarkan Damas dengan jalan melontarkan isu-isu Manikebu, Propinsialis, Kesukuan dan Sparatis.
Masa setelah Gestapu PKI.
Setelah meletusnya gerakan PKI/Gestapu, sejalan dengan kebijakan Kodam VI Siliwangi (Kodam III Siliwangi sekarang), Damas sebagai salah satu organisasi mahasiswa kembali memperlihatkan sikap politiknya dengan menegaskan sikap dalam menentang dan mengutuk tindakan tersebut.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) termasuk didalamnya Damas menjadi ujung tombak dalam proses Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), yang menuntut dibubarkannya PKI diturunkannya harga-harga, serta dibersihkannya kabinet dari unsur-unsur PKI.
Masa setelah Reformasi.
Dalam era reformasi persoalan Otonomi Daerah menjadi primadona kembali sehingga menjadi hal yang sangat urgen dan menarik. Para mahasiswa khususnya yang ada di daerah dituntut untuk mengisi kesempatan tersebut. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi karena di satu sisi organisasi mahasiswa sulit mendapatkan anggota dan disisi lain mahasiswa sebagai kader intelektual harus bias menjadi subyek bagi terciptanya pembangunan daerah.
Mahasiswa daerah dituntut untuk tidak hanya pandai dalam dalam ilmu pengetahuan tetapi juga harus pandai memposisikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu caranya adalah melalui aktifitas dalam organisasi yang berwandakan kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Dalam hal ini mahasiswa harus tampil dalam barisan terdepan.
DAMAS TASIKMALAYA
Berdiri
Damas Tasikmalaya berdiri sejak tahun 1965,
Alamat
Jl. RE Marthadinata No 47 Kota Tasikmalaya
HP. 085322145902
Tujuan
Mengangkat Derajat Ki Sunda
Kegiatan
Pelatihan, Pendidikan, Pelestarian, Seminar Seni dan Budaya Sunda
Bidang Seni
Sastra Budaya, Sastra Tari (termasuk Silat), Seni Teater, Musik, Seni Rupa dan Kriya.
Agenda Kegiatan Rutin
1. Mimitran (Penerimaan Anggota Baru)
2. Pinton Anggon Batik (Fashion Show Batik)
3. Pasanggiri Pop Sunda
4. Pasanggiri Mojang Jajaka Tasik
5. Ngabungbang
6. Silaturahmi Keluarga Besar Damas
Berdiri
Damas Tasikmalaya berdiri sejak tahun 1965,
Alamat
Jl. RE Marthadinata No 47 Kota Tasikmalaya
HP. 085322145902
Tujuan
Mengangkat Derajat Ki Sunda
Kegiatan
Pelatihan, Pendidikan, Pelestarian, Seminar Seni dan Budaya Sunda
Bidang Seni
Sastra Budaya, Sastra Tari (termasuk Silat), Seni Teater, Musik, Seni Rupa dan Kriya.
Agenda Kegiatan Rutin
1. Mimitran (Penerimaan Anggota Baru)
2. Pinton Anggon Batik (Fashion Show Batik)
3. Pasanggiri Pop Sunda
4. Pasanggiri Mojang Jajaka Tasik
5. Ngabungbang
6. Silaturahmi Keluarga Besar Damas
No comments :
Tulis komentar...