Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia
Tafakur adalah renungan ketika kita memikirkan kebesaran makhluk Tuhan, kehancuran dunia, kesulitan sertaa susahnya di Akhirat dan lain-lainya juga keteledoran jiwa. Juga Mendidiknya Dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah.
Mukadimah
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته الْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، صَلَّى اللهُ وَ سَلَّمَ وَبَارَكَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ (أَمَّا بَعْدُ)
Segala puji milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah yang wajib kita puji dan kita puja serta diibadahi. Shalwat dan salam semoga senantiasa tersanjung agungkan kepad baginda nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca budiman mari kita bertafakur dan mengasuh diri kita agar selamat dunia dan selamat akhirat.
Peringatan Allah Tentang Tafakur
Dalam hal ini semestinya kita sebagai muslim mukmin yang ikhlas mesti berusaha sebisa mungkin untuk ikhlas ketika beribadah kepadanya. Firman Allah dalam Surat Saba ayat 46 sebagai berikut;
قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُم بِوَاحِدَةٍ أَن تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُم مِّن جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَّكُم بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ، : سبأ : ٤٦
Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (QS. Saba : 46)
Tafakur dan berdzikir di Setiap keadaan
Saudaraku muslim muslimat yang dirahmati Allah. Mari kita senantiasa bartafakur, berfikir, Merenungkan dan berdzikir di setiap keadaan. Firman-Nya dalam Q S Ali Imran; 190-191 sebagai berikut;
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ، الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سورة ال عمران : ١٩٠ – ١٩١
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 190-191)
Berfikir Tentang Ciptaan Allah
Mari kita berfikir begit maha kuasanya Allah Subhanahu wa ta’ala. Dia Maha menciptakan segala macam makhluk-Nya. Allah juga memberitahukan kepada kita sebagaimana dalam Firman-Nya;
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
وَإِلَى السَّمَاء كَيْفَ رُفِعَتْ
وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِّرٌ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Firman Allah Dalam Surat Muhammad ayat : 10
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ دَمَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلِلْكَافِرِينَ أَمْثَالُهَا، سورة مُحَمَّدْ ، اية :
Artinya: “Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu“. (Muhammad: 10)
Dalil Hadits Tentang Tafakur
Ayat-ayat mengenai bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadits-Hadits yang berhubungan dengan bab ini ialah Hadits :
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ
“Orang yang cerdik – berakal – ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya.” Dan seterusnya.
Adapun lengkapnya Hadits di atas ialah:
عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ: الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا، وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ رواه التِّرْمِذيُّ وقالَ: حديثٌ حَسَنٌ
Artiyan: Dari Abu Ya’la iaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
“Orang yang cerdik – berakal – ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah – yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shalih”.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadits hasan.
Demikianlah penjelasan ringkas tentang Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia – Dikuti dari Kitab Riyadhush-Sholihin. Semoga dapat bermanfaat serta bisa memptfasi pembaca untuk bertafakur.
Tenang
ReplyDelete