Showing posts with label FADILAH AMAL. Show all posts
Showing posts with label FADILAH AMAL. Show all posts

Monday 20 November 2023

Keutamaan Shalat Berjamaah - Hadits Ke -1 Monday 20 November 2023

 SHALAT BERJAMAAH

Sebagaimana telah dikatakan dalam Muqaddimah, banyak orang yang telah melaksanakan shalat, tetapi tidak begitu mementingkan shalat berjamaah. Padahal Rasulullah saw. dengan tegas menyeru kepada ma- nusia agar melakukan shalat berjamaah sebagaimana tegasnya beliau ketika menyuruh mengerjakan shalat.

Bagian ini terdiri dari dua pasal, pasal pertama mengenai pahala shalat berjamaah dan pasal kedua mengenai akibat meninggalkan shalat berjamaah.


Pasal Pertama

Keutamaan Shalat Berjamaah


Hadits ke-1

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَدِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً. (رواه مالك والبخاري ومسلم والترمذي والنسائي في الترغيب).

"Abdullah bin Umar r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Shalat dengan berjamaah dua puluh tujuh kali lebih baik daripada shalat sendirian." (Hr. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa'i - at Targhib)


Apabila seseorang melaksanakan shalat dengan niat memperoleh pahala dari Allah Swt., mengapa tidak melaksanakannya dengan cara berjamaah di masjid yang pahalanya dilipatgandakan menjadi dua puluh tujuh kali, atau dua puluh delapan kali. Mengapa kita begitu bodoh dengan melepaskan keun- tungan yang dua puluh tujuh kali lebih besar dengan tambahan usaha sedikit. Tetapi tidak begitu banyak kaum muslimin yang menghiraukan keuntungan- keuntungan yang dijanjikan untuk ámalan-ámalan agama. Ini bisa terjadi karena kita kurang memperdulikan agama Allah Swt. serta janji-janji-Nya di akhirat. Sayang sekali kita lebih suka bekerja keras untuk mendapatkan keuntungan dunia yang tidak seberapa, sementara kita tidak begitu peduli dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh di akhirat nanti. Bah- kan kita menganggap suatu kerugian apabila melaksanakan shalat berjamaah di masjid karena harus menutup toko atau tempat usaha, karena khawatir merugikan perdagangan atau pekerjaan kita.

Alasan-alasan seperti ini tidak akan menjadi halangan bagi mereka yang tertanam kebesaran Allah Swt. di dalam hatinya dan meyakini segala firman- Nya, serta menyadari akan berkah dan pahala yang dijanjikan-Nya di akherat.


Mengenai orang-orang seperti ini Allah Swt. berfirman:

رِجَالُ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَابْتَاءِ الزكوة يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ .

"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari meng- ingat Allah, mendirikan shalat dan membayar zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan berguncang." (Qs. an Nuur ayat 37)

Dalam kitab Hikayatush Shahabah, pada bab kelima juga telah diterangkan beberapa kisah tentang perilaku para sahabat apabila mereka mendengar seruan adzan.

Salim Haddad, seorang yang saleh dan pedagang, apabila mendengar seruan adzan wajahnya menjadi pucat dan gelisah. Dia akan segera bangun dan membiarkan tokonya terbuka, lalu membaca syair ini:

"Apabila muadzdzin-Mu mengumandangkan adzan Aku segera bangun menyambut seruan Tuhan Yang Maha Besar Yang tidak ada yang menyerupai-Nya. Kujawab seruan itu dengan penuh tawadhu dan gembira,
"Di sini aku wahai Yang Maha Pemurah."
Wajahku menjadi pucat karena takut, dan menunaikan perintah-Mu serta memalingkan aku dari segala pekerjaan lain.
Aku bersumpah dengan nama-Mu, tidak ada yang lebih kucintai dari meng- ingat-Mu.
Tidak ada yang lebih mengasyikanku daripada menyebut nama-Mu yang manis.
Aduh! Adakah waktu bagi kita bersama? Seorang kekasih hanya bergembira jika berada bersama kekasihnya. Dia yang matanya telah melihat kecantikan-Mu tidak akan dapat terhibur.
Dia akan mati dengan merindukan-Mu. Disebutkan dalam sebuah hadits, orang-orang yang selalu pergi ke masjid maka malaikat-malaikat akan menjadi sahabatnya, mengunjunginya apabila sakit dan membantunya dalam segala urusannya.

Sunday 19 November 2023

KEPENTINGAN SHALAT - Hadits Ke -1 Sunday 19 November 2023

 KEPENTINGAN SHALAT

Dalam bab ini terdapat dua pasal, pasal pertama menerangkan tentang pahala dan keuntungan shalat, pasal kedua membahas tentang per- ingatan dan ancaman bagi yang melalaikan shalat.

Pasal Pertama Keutamaan Shalat

Hadits ke-1

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ ، قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بنِي الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ. ( متفق عليه وقال المنذري في الترغيب رواه البخاري ومسلم وغيرهما عن غير واحد من الصحابة)


"Dari Ibnu Umar r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, 'Bangunan Islam ditegakkan di atas lima tiang: bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan shalat; membayar zakat; melaksanakan ibadah haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan." (Hr. Imam Bukhari dan Muslim)

Lima perkara ini adalah asas terbesar dan rukun terpenting dalam Islam. Rasulullah saw. menggambarkan agama Islam seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima batang tiang. Tiang tengahnya adalah kalimah syahadat, sedangkan empat tiang lainnya adalah tiang pendukung untuk menyangga keempat sudut kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah itu tidak dapat berdiri tegak. Sedangkan jika satu tiang dari keempat tiang sudut itu tidak ada, kemah itu masih bisa berdiri, namun kondisinya miring dan tidak sempurna. 

Setelah membaca hadits ini, marilah kita lihat keadaan kita, sejauh manakah kita tegakkan tiang-tiang Islam ini? Dan di antara kelima tiang itu, tiang yang manakah yang telah kita tegakkan dengan sempurna? Kelima rukun Islam ini adalah sangat penting, sehingga ditetapkan sebagai dasar Islam. Sungguhpun tidak setiap muslim mampu melaksanakan kelima rukun Islam tersebut, namun shalat merupakan kewajiban yang harus dijaga, karena shalat adalah perkara yang terpenting setelah iman. Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw., 'Amalan apakah yang paling dicintai Allah Swt.?' Beliau menjawab, "Shalat." Kemudian saya ber- tanya lagi, "Apa lagi setelah itu?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua." Saya bertanya lagi, "Apa lagi setelah itu?" Beliau menjawab, "Jihad."


Mulla Ali Qari rah.a. berkata bahwa menurut para ulama, hadits ini me- rupakan dalil yang menyatakan bahwa shalat adalah kewajiban agama yang paling penting setelah iman. Hal ini diperkuat lagi oleh hadits shahih yang berbunyi:

الصَّلَاةُ خَيْرُ مَوْضُوعِ

"Shalat adalah sebaik-baik ámalan yang ditetapkan Allah untuk hamba- Nya."

Masih banyak hadits shahih lain yang intinya menjelaskan bahwa sebaik- baik ámalan adalah shalat. Dalam kitab Jami'ush Shaghir, lima orang sahabat r.a., yaitu Tsauban, Ibnu Umar, Salmah, Abu Umamah, dan Ubadah r.a. telah meriwayatkan hadits ini. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dan Anas r.a., bahwa ámalan yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya, sedangkan dalam riwayat Ibnu Umar dan Ummu Farwah r.a., disebutkan bahwa amalan yang paling utama adalah shalat pada awal waktu. Maksud dari beberapa hadits yang artinya hampir sama ini adalah satu, yakni shalat adalah perintah terpenting setelah beriman.



Monday 27 December 2021

Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia Monday 27 December 2021

Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia

Tafakur adalah renungan ketika kita memikirkan kebesaran makhluk Tuhan, kehancuran dunia, kesulitan sertaa susahnya di Akhirat dan lain-lainya juga keteledoran jiwa. Juga Mendidiknya Dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah.

Mukadimah

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته  الْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، صَلَّى اللهُ وَ سَلَّمَ وَبَارَكَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ  (أَمَّا بَعْدُ)



Segala puji milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah yang wajib kita puji dan kita puja serta diibadahi. Shalwat dan salam semoga senantiasa tersanjung agungkan kepad baginda nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca budiman mari kita bertafakur dan mengasuh diri kita agar selamat dunia dan selamat akhirat.

Peringatan Allah Tentang Tafakur

Dalam hal ini semestinya kita sebagai muslim mukmin yang ikhlas mesti berusaha sebisa mungkin untuk ikhlas ketika beribadah kepadanya. Firman Allah dalam Surat Saba ayat 46 sebagai berikut;




قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُم بِوَاحِدَةٍ أَن تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُم مِّن جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَّكُم بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ، : سبأ : ٤٦

 

 Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (QS. Saba : 46)
Tafakur dan berdzikir di Setiap keadaan

Saudaraku muslim muslimat yang dirahmati Allah. Mari kita senantiasa bartafakur, berfikir, Merenungkan dan berdzikir di setiap keadaan. Firman-Nya dalam Q S Ali Imran; 190-191 sebagai berikut;

 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ، الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سورة ال عمران : ١٩٠ – ١٩١

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 190-191)

Berfikir Tentang Ciptaan Allah 

Mari kita berfikir begit maha kuasanya Allah Subhanahu wa ta’ala. Dia Maha menciptakan segala macam makhluk-Nya. Allah juga memberitahukan kepada kita sebagaimana dalam Firman-Nya;

أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
وَإِلَى السَّمَاء كَيْفَ رُفِعَتْ
وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِّرٌ

Artinya:

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. 


Firman Allah Dalam Surat Muhammad ayat : 10

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ دَمَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلِلْكَافِرِينَ أَمْثَالُهَا، سورة مُحَمَّدْ ، اية :

Artinya:Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu“. (Muhammad: 10)


Dalil Hadits Tentang Tafakur

Ayat-ayat mengenai bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadits-Hadits yang berhubungan dengan bab ini ialah Hadits :

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ


Orang yang cerdik – berakal – ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya.” Dan seterusnya.

Adapun lengkapnya Hadits di atas ialah:

عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ: الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا، وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ رواه التِّرْمِذيُّ وقالَ: حديثٌ حَسَنٌ


Artiyan: Dari Abu Ya’la iaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:

“Orang yang cerdik – berakal – ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah – yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shalih”.

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadits hasan.


 

Demikianlah penjelasan ringkas tentang Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia – Dikuti dari Kitab Riyadhush-Sholihin. Semoga dapat bermanfaat serta bisa memptfasi pembaca untuk bertafakur.

Wednesday 24 February 2021

MENU UTAMA : Fadilah Amal Adab-adab Ta'lim Wa Ta'allum Wednesday 24 February 2021



Taklim wata'lum adalah amalan yang sangat penting untuk dihidupkan, baik di masjid bersama jamaah maupun dirumah bersama anggota keluarga. Hal ini disebabkan karena taklim wa ta'lum adalah salah satu amalan yang hidup di masjid Nabawi.

Maksud Taklim wata'lum adalah untuk meningkatkan semangat (jazbah) beramal, karena dibacakan firman-firman Allah SWT. dan sabda-sabda Rasulullah SAW. yang membicarakan tentang keutamaan mengerjakan suatu amalan dan ancaman jika meninggalkannya.

Fadhilah (keutamaan/manfaat) taklim wa ta'lum adalah :
  1. Mendapatkan sakinah (ketenangan jiwa)
  2. Dicucuri Rahmat oleh Allah SWT
  3. Dikerumuni para malaikat
  4. Dibangga-banggakan oleh Allah SWT. dihadapan majelis para malaikat
Dalam sebuah hadist disebutkan :

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, "Tidak berkumpul suatu kaum dalam satu rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, saling mengajarkannya sesama mereka, kecuali diturunkan kepada mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat akan mengerummuni mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ada di sisi-Nya." (Muslim, Abu Dawud)

Adab-adab taklim wa ta'lum adalah :
Adab lahiriyah :
  1. Berwudhu
  2. Duduk iftirasy (duduk tahiyat awal)
  3. Memakai wangi-wangian
  4. Duduk rapat-rapat
 Adab Batiniyiyah
  1. Ta'zhim wal ihtiram (menganggumkan dan memuliakan)
  2. Tashdiq wal-yaqin (membenarkan dan menyakini)
  3.  Ta'atsur fil-qalbi (mengesankan dalam hati)
  4. Niyatul-amal wa tabligh (berniat mengamalkan dan menyampaikan) 
Adab lainnya yaitu hati tawajuh dan tawadhu' kepada Allah SWT. Jikat kita mendengar firman Allah SWT. dan hadist Rasulullah SAW. seakan-akan Allah SWT. sendiri atau Rasulullah SAW. sendiri yang sedang berbicara kepada kita.

Apabila nama Allah disebut, maka kita ucapkan Subhanallahwata'ala atau 'Aza wa Jalla. Apabila nama Rasulullah disebut maka kita ucapkan Shalallahu'alaihi wa sallam, dan bila nama sahabat disebut kita ucapkan Radhiyallahu'anhu untuk laki-laki dan Radhiyallahu'anha untuk wanita. Jika nama Nabi atau Malaikat disebut maka kita ucapkan 'alaihissalam.

Ucapan-ucapan tersebut diucapkan secara sirri. Pada akhir taklim para mustami' diajak untuk mengamalkan dan menyampaikan apa yang telah didengar kepada orang lain. Selanjutnya majelis dengan doa kifarah majelis:

"Maha Suci Engkau ya Allah, segala puji bagi Engkau, saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."

Daftar Isi
BAB 1
             Kepentingan Shalat
 2 Ancaman dan Celaan Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat

BAB 2
SHALAT Berjamaah

BAB 3 Khusyu dan Khudhu dalam Shalat
1 Beberapa ayat alQuran tentang Shalat
2 Kisah Kehidupan Orang Orang Wara
3 Beberapa Kutipan Hadits
4 Beberapa Hal yang dianjurkan ketika mendirikan Shalat
5 Makna Lafazh-Lafazh dalam Shalat
6 Beberapa Contoh Shalat Para Sahabat, Tabiin dan Ahli Sufi
7 Permohonan Terakhir