Friday, 26 February 2016

Meraih Keutamaan Bulan Ramadhan Friday, 26 February 2016


Oleh: Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA. - Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Prov. Aceh

Ketika bulan Ramadhan datang, Rasul saw senantiasa memberikan taushiah  (nasihat) dan bimbingan mengenai Ramadhan dan puasa. Beliau memberi kabar gembira atas kedatangan Ramadhan kepada para shahabat dan umatnya dengan menjelaskan berbagai keutamaan bulan Ramadhan. Tujuannya adalah untuk memberi motivasi bagi para sahabat dan umat Islam lainnya untuk semangat melakukan ibadah dan amal shalih (kebaikan) pada bulan berkah ini. Oleh karena itu, topik ini menjadi penting untuk dibicarakan, agar kita termotivasi untuk meraih berbagai keutamaan Ramadhan.

Bulan Ramadhan dijuluki dengan sebutan sayyidusy syuhur (penghulu bulan-bulan). Dinamakan demikian karena Bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Di antara keutamaannya yaitu:


Pertama, Ramadhan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Quran). Diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Allah Swt berfirman: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185). Di ayat lain Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar” (QS. Al-Qadar: 1). Dan banyak ayat lainnya yang menerangkan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan.

Itu sebabnya bulan Ramadhan dijuluki dengan nama syahrul quran (bulan Al-Quran).  Pada setiap bulan Ramadhan pula Rasulullah saw selalu bertadarus (berinteraksi) dengan Al-Quran dengan Jibril as, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Abbas r.a (HR. Bukhari). Maka, pada bulan Ramadhan ini kita digalakkan untuk memperbanyak berinteraksi dengan Al-Quran, dengan cara membacanya, memahami dan mentadabburi maknanya, menghafal dan mempelajarinya, serta mengamalkannya.

Kedua, bulan Ramadhan merupakan syahrun mubarak (bulan keberkahan), sebagaimana sabda Rasul saw, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..”. (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Rasulullah saw bersabda: “Setiap amal yang dilakukan oleh anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Swt berfirman: Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. Karena sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku” (HR. Muslim).

Rasulullah saw pernah berkhutbah di hadapan para sahabatnya, “Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) didalamnya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah. Siapa yang mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan (pada bulan itu), seolah-olah ia mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan lainnya. Siapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan yang lain, ia seolah-olah mengerjakan tujuh puluh kebaikan di bulan lainnya.” (HR. Baihaqi)

Tidak hanya keberkahan menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya. Dari aspek ekonomi, Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan untuk berinfaq dan bersedekah kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.

Ketiga, pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat. Dengan demikian, Allah Swt telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan. Syaithanpun tidak diberi kesempatan untuk mengoda dan menyesatkan manusia. Rasulullah saw bersabda, “Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaithan-syaithan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maka pada bulan ini kita digalakkan untuk memperbanyak ibadah sunnat dan amal shalih, agar kita dapat masuk surga.

Keempat, bulan Ramadhan adalah sarana bagi seorang muslim untuk berbuat kebaikan dan mencegah maksiat. Rasulullah saw bersabda, “Apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin-jin Ifrit dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak satupun darinya terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak satupun pintu yang tertutup. Kemudian ada seorang (malaikat) penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan, bergembiralah! Wahai para pencari kejahatan, tahanlah!”. (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).

Para pelaku maksiat merasa dipersempit ruang gerak untuk berbuat maksiat pada bulan Ramadhan. Karena, pada bulan Ramadhan mereka harus menahan nafsunya. Tempat-tempat maksiat, hiburan-hiburan yang mengumbar birahi ditutup serta fasilitas maksiat ditutup. Terlebih lagi para syaithan yang menjadi guru para pelaku maksiat selama ini dibelenggu pada bulan Ramadhan. Begitu pula nafsu yang menjerumuskan manusia ke neraka juga dikekang dengan ibadah puasa, karena puasa itu adalah penahan nafsu dan maksiat sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Puasa itu Junnah (penahan nafsu dan maksiat)” (HR. Ahmad, Muslim dan An-Nasa’i)

Meskipun demikian, jika perbuatan maksiat masih terjadi pada bulan Ramadhan, maka penyebabnya ada tiga: Pertama, para pelaku maksiat pada bulan ini adalah murid dan kader syaithan. Mereka telah dilatih untuk berbuat maksiat sehingga menjadi kebiasaan. Mereka ini adalah alumni madrasah syaithan yang selama ini ditraining untuk berbuat maksiat oleh “guru atau ustaz” mereka (syaithan). Kedua, puasa yang dilakukan oleh pelaku maksiat itu tidak benar (tidak sesuai dengan tuntunan Rasul saw) sehingga tidak diterima. Bila ia berpuasa dengan benar, maka puasanya itu pasti mencegahnya dari maksiat. Ketiga, nafsunya telah menguasai dan menyandera dirinya. Puasa sesungguhnya tidak hanya menahan diri dari makan, minum dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa, namun juga menahan diri dari nafsu dan maksiat baik berupa ucapan maupun perbuatan yang diharamkan. Akibatnya puasanya tidak bernilai nilai apa-apa dan tidak memberikan dampak positif dalam tingkah lakunya. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila pada bulan Ramadhan masih ada orang-orang yang “istiqamah” berbuat maksiat.

Kelima, Ramadhan bulan maghfirah (pengampunan dosa). Allah Swt menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi saw bersabda: ”Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke  Ramadhan  menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim). Melalui berbagai aktifitas ibadah di bulan Ramadhan Allah Swt menghapuskan dosa kita. Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Saw: ”Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim). Begitu pula dengan melakukan shalat malam (tarawih, witir dan tahajuj) pada bulan Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi saw: ”Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan  (shalat malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keenam, Ramadhan bulan itqun minan nar (pembebasan dari Api neraka). Setiap malam di bulan Ramadhan Allah membebaskan hamba-hamba yang dikehendaki dari api neraka. Rasulullah saw bersabda, “Dan Allah membebaskan orang-orang dari api neraka pada setiap malam.” (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).

Ketujuh, pada bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar yang nilai kebaikan padanya lebih baik dari seribu bulan. Allah berfirman: “Dan Tahukah kamu lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadar: 2-3). Rasul saw bersabda: “Pada bulan Ramadhan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dihalangi kebaikannya padanya, maka rugilah dia” (H.R. Ahmad,An-Nasa’i & Baihaqi). Maka kita sangat digalakkan untuk mencari lailatul qadar ini dengan i’tikaf, khususnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengikuti perbuatan Rasul saw. Aisyah r.a berkata: “Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir (dari bulan Ramadhan), Nabi saw menghidupkan waktu malam beliau, membangunkan keluarga beliau untuk beribadah, dan mengencangkan ikat pinggang.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain: “Nabi saw sangat giat beribadah pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) melebihi ibadah beliau pada hari-hari lainnya.” (HR.Muslim)

Mengingat berbagai keutamaan Ramadhan tersebut di atas, maka sangat disayangkan bila Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih. Celakanya, bila hari-hari Ramadhan yang seharusnya diisi dengan memperbanyak ibadah diganti dengan ajang maksiat, na’uzubillahi min zaalik..! Rasulullah saw telah memberi peringatan dengan sabdanya: “Jibril telah datang kepadaku dan berkata: ”Wahai Muhammad, Siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan ini habis dan tidak mendapat ampunan, maka ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan Amin! Aku pun mengatakan Amin!. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya). Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda, “Celakalah bagi orang yang masuk pada bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan berlalu sebelum ia diampuni.” (HR. At-Tirmizi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi). Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan yang disediakan pada bulan Ramadhan. Amin!

Sumber: eramuslim
dari http://lampuislam.blogspot.com/
Tagg Label

Yang Dilakukan Jika Lupa Membaca Niat Puasa


Hukum Niat

Niat adalah rukun berpuasa sebagaimana pada seluruh ibadah. Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan itu (syah atau tidaknya) tergantung dengan niatnya dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan.” (HR.Al-Bukhari dan Muslim dari Umar bin Al-Khaththab)


Niat dalam ibadah, baik wudhu, shalat, puasa dan selainnya tidak perlu dilafazhkan. Ibnu Taimiah -rahimahullah- berkata, “Mengucapkan niat (secara jahr) tidak diwajibkan dan tidak pula disunnahkan berdasarkan kesepakatan kaum muslimin.” (Majmu’ Al-Fatawa: 22/218-219) Dan dalam (22/236-237) beliau berkata, “Niat adalah maksud dan kehendak, sedangkan maksud dan kehendak tempatnya adalah di hati, bukan di lidah, berdasarkan kesepakatan orang-orang yang berakal. Walaupun dia berniat dengan hatinya (tanpa memantapkannya dengan ucapan, pen.), Maka niatnya syah menurut Imam Empat dan menurut seluruh imam kaum muslimin baik yang terdahulu maupun yang belakangan.” Maka sekedar bangunnya seseorang di akhir malam untuk makan sahur -padahal dia tidak biasa bangun di akhir malam-, itu sudah menunjukkan dia mempunyai maksud dan kehendak -dan itulah niat- untuk berpuasa.

Waktu Berniat

Diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ibnu Umar dan Hafshah -radhiallahu anhuma- bahwa keduanya berkata:

“Barangsiapa yang tidak memalamkan niatnya sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud no. 2454, At-Tirmizi no. 730, An-Nasai (4/196), dan Ibnu Majah no. 1700)

Hadits ini disebutkan oleh sejumlah ulama mempunyai hukum marfu’, yakni dihukumi kalau Nabi yang mengucapkannya. Karena isinya merupakan sesuatu yang bukan berasal dari ijtihad dan pendapat pribadi.

Maka dari hadits ini jelas bahwa waktu niat adalah sepanjang malam sampai terbitnya fajar. Hadits ini juga menunjukkan wajibnya berniat dari malam hari dan tidak syahnya puasa orang yang berniat setelah terbitnya fajar. Ini adalah pendapat mayoritas Al-Malikiah, Asy-Syafi’iyah. dan Al-Hanabilah. Dan ini yang dikuatkan oleh Ibnu Qudamah, An-Nawawi, Ibnu Taimiah, Ash-Shan’ani dan Asy-Syaukani.

Lain halnya puasa sunnat, waktu berniat tidak harus malam hari, tapi bisa dilakukan setelah terbit fajar sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) dengan syarat ia belum makan/minum sedikitpun sejak Subuh. Bahkan ulama mazhab Hambali, untuk puasa sunat, membolehkan berniat setelah waktu Dzuhur.

Kembali ke persoalan, seandainya lupa berniat pada malam hari atau tertidur, bolehkah melakukan niat setelah terbit fajar atau pagi harinya?

Untuk lebih detailnya, marilah kita ikuti berbagai pendapat berikut ini:

Pendapat mazhab Hanafiyah : Lebih baik bila niat puasa (apa saja) dilakukan bersamaan dengan terbitnya fajar, karena saat terbit fajar merupakan awal ibadah. Jika dilaksanakan setelah terbitnya fajar, untuk semua jenis puasa wajib yang sifatnya menjadi tanggungan/hutang (seperti puasa qadla, puasa kafarat, puasa karena telah melakukan haji tamattu' dan qiran --sebagai gantinya denda/dam, dll) maka tidak sah puasanya.

Karena, menurut mazhab ini, puasa-puasa jenis ini niatnya harus dilakukan pada malam hari. Tapi lain dengan puasa wajib yang hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti puasa Ramadhan, nadzar, dan pusa-puasa sunnah yang tidak dikerjakan dengan sempurna, maka boleh saja niatnya dilakukan setelah fajar sampai sebelum Dhuhur. 

Mazhab Malikiyah: Niat dianggap sah, untuk semua jenis puasa, bila dilakukan pada malam hari atau bersamaan dengan terbitnya fajar. Adapun apabila seseorang berniat sebelum terbenamnya matahari pada hari sebelumnya atau berniat sebelum tergelincirnya matahari pada hari ia berpuasa maka puasanya tidak sah walaupun puasa sunnah.

Mazhab Syafi'iyah: Untuk semua jenis puasa wajib (baik yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti puasa Ramadlan; yang sifatnya menjadi tanggungan seperti qadla', nazar, kafarat, dll.) niat harus dilakukan pada malam hari. Adapun puasa sunnnah, niat bisa dilakukan sejak malam hari sampai sebelum tergelincirnya matahari. Karena Nabi saw. suatu hari berkata pada 'Aisyah: 'Apakah kamu mempunyai makanan?'. Jawab 'Aisyah: 'Tidak punya'. Terus Nabi bilang: 'Kalau begitu aku puasa'. Lantas 'Aisyah mengisahkan bahwa Nabi pada hari yang lain berkata kepadanya: 'Adakah sesuatu yang bisa dimakan?'. Jawab 'Aisyah: 'Ada'. Lantas Nabi berkata: 'Kalau begitu saya tak berpuasa, meskipun saya telah berniat puasa'.

Mazhab Hambaliyah: Tidak beda dari Syafi'iyah, mazhab ini mengharuskan niat dilakukan pada malam hari, untuk semupa jenis puasa wajib. Adapun puasa sunnah, berbeda dari Syafi'iyah, niat bisa dilakukan walaupun telah lewat waktu Dhuhur (dengan syarat belum makan/minum sedikitpun sejak fajar).

Dan pendapat yang terakhir inilah (bolehnya niat puasa sunat walaupun telah lewat Dhuhur) yang paling kuat.(Menurut Dr. Wahbah al-Zuheily. --Red)

Catatan:

Kecuali kalau dia baru mendengar kabar hilal ramadhan di pagi hari, maka ketika itu hendaknya dia berpuasa dan puasanya syah, karena tidak mungkin bagi dia untuk kembali berniat di malam hari.


Apakah Syah Berniat Di Awal Ramadhan Untuk Sebulan Penuh?

Pendapat yang menyatakannya syahnya adalah pendapat Zufar, Malik, salah satu riwayat dari Ahmad dan salah satu riwayat dari Ishaq.

Hal itu karena puasa ramadhan adalah satu kesatuan, sama seperti rangkaian ibadah haji yang cukup diniatkan sekali.

Sementara jumhur ulama berpendapat wajibnya berniat setiap malamnya berdalilkan hadits Hafshah dan Ibnu Umar di atas.

Mereka mengatakan: Karena jumlah malam dalam ramadhan adalah 29 atau 30 hari maka wajib untuk memalamkan niat pada tiap malam tersebut.

Yang kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang pertama, dan ini adalah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Taimiah dan Syaikh Ibnu Al-Utsaimin.

Akibat perbedaan pendapat ini nampak pada satu masalah yaitu:

Jika seorang yang wajib berpuasa pingsan atau tidur sebelum terbenamnya matahai dan baru sadar atau bangun setelah terbitnya fajar kedua. Maka menurut pendapat mayoritas ulama, dia tidak boleh berpuasa dan puasanya tidak syah walaupun dia berpuasa, sementara menurut pendapat yang kedua dia boleh berpuasa dan puasanya syah karena telah berniat di awal ramadhan.

Maka dari sini kami berkesimpulan bahwa yang kuat adalah pendapat yang pertama, yakni yang menyatakan bolehnya berniat di awal ramadhan untuk sebulan penuh, wallahu a’lam.

==================
Referensi:
  1. THE ISLAMIC JURISPRUDENCE AND ITS EVIDENCES, Jilid III, karya Prof. Dr. Wahbah Al Zuhaily. (Tim penerjemah: Hendra Suherman, Eva Fachrunnisa, Ali Mu'in Amnur, dan Zaimatussa'diyah)
  2. [Al-Mughni: 3/9, Al-Majmu’: 6/302, Kitab Ash-Shiyam: 1/198-199, Asy-Syarhul Mumti’: 6/369, dan At-Taudhih: 3/151]
  3. [Al-Mughni: 3/7, Al-Majmu’: 6/289-290, An-Nail: 4/196, dan Al-Muhalla no. 728]

Tagg Label

Kisah Pemuda yang Meminta Izin Berzina Pada Rasulullah

Pada suatu hari ada seorang pemuda yang gagah mendatangi Nabi Muhammad S.A.W. Dia berkata “Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk berbuat zina. Para Sahabat r.a yang hadir disana pun marah mendengar ucapannya. Betapa lancangnya si pemuda meminta kepada nabi Muhammad agar mengizinkannya berzina.

Namun lihatlah nasihat yang diberikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. Beliau adalah guru terbaik sepanjang masa. Dia mendekatkan pemuda itu ke sisinya dan mempersilahkannya duduk. Kemudian Nabi Muhammad mendekatinya dan berkata “Apakah kau mau ibumu berzina?” Pemuda itu berkata: “Tidak ya Rasulullah. Aku tidak ingin ibuku berbuat zina. Aku akan menyerahkan diriku padamu wahai Rasulullah.”

“Demikian pula halnya setiap manusia pasti tidak menyukai hal itu terjadi pada ibu-ibu mereka”, jelas Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada pemuda itu.

Dia bersabda: “Bagaimana kalau adikmu?” Pemuda itu berkata: “Tidak ya Rasulullah.” Rasulullah s.a.w bersabda “Demikian pula manusia tidak menyukai hal itu terjadi pada saudara-saudara perempuan mereka.”

Nabi Muhammad S.A.W. bersabda “Kalau putrimu?” Pemuda itu bahkan belum menikah. Disini Nabi Muhammad S.A.W. memberikannya sebuah pengandaian, apakah dia mau jika suatu hari nanti setelah menikah dan mempunyai anak perempuan, anaknya berzina. Pemuda itu berkata: “Tidak ya Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “Tidak pula manusia menyukai hal itu terjadi pada anak-anak perempuan mereka.”

Dia bersabda: “Kalau bibimu dari sisi ayahmu?” Pemuda itu berkata: “Tidak ya Rasulullah.”

“Bagaimana dengan bibimu dari sisi ibumu?” Dia berkata: “Tidak juga!” Kemudian Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Tidak pula manusia menyukai hal itu terjadi pada bibi mereka.”

Maka Rasulullah meletakkan tangannya kepada pemuda itu seraya mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah dosanya, bersihkanlah hatinya dan peliharalah kemaluannya.” Lihatlah bagaimana Nabi Muhammad s.a.w memberi pelajaran dengan lemah lembut namun mengandung kebijaksanaan yang besar.

(Kisah ini dinukil dari HR. Ahmad dan Thabrani, disahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah no. 370)
dari http://lampuislam.blogspot.com/



Cara Mudah Untuk Meredam Amarah


Cara Mengendalikan AmarahCara Mudah Untuk Meredam Amarah. Mungkin meningkatkan kesabaran kita saat berpuasa bukan hal yang mudah. Atau mungkin kita lebih mudah tersulut amarah ketimbang bersabar dalam menghadapi suatu masalah. Tapi, marah itu adalah hal yang wajar.
Cara Mengendalikan Marah Saat Berpuasa Ramadhan. Tidak aneh bila seseorang marah jika barang atau hal lainnya rusak dan diambil orang. Namun, alangkah baiknya jika disaat kita berpuasa ramadhan, kita belajar untuk sedikit meningkatkan kesabaran kita, sehingga dapat mengendalikan apa yang disebut dengan kata marah. Cara Mudah Meningkatkan Kesabaran.
Cara Mudah Untuk Meredam Amarah. 
Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa rata-rata orang mengalami kehilangan kesabaran tiga sampai empat kali dalam sepekan. Untuk mengendalikannya, pakar psikologi dan perilaku sosial, Raymond W Novaco, dari University of California, menyatakan perlu ada manajemen amarah dalam setiap individu. Ia pun memberikan tips cara jitu meredam amarah seperti dikutip laman Shine:
1. Tenangkan diri dan tarik nafas

Begitu Anda merasa suhu tubuh Anda naik, katakan kepada diri sendiri, “Saya terganggu, dan harus segera mengalihkan pikiran, lalu segera tarik nafas dalam-dalam,” kata Novaco. Jika Anda merasa emosi makin menggebu, mulai bernafas dalam-dalam untuk menenangkan diri.
Bayangkan nafas masuk dan keluar melalui jantung Anda sambil berpikir tentang sesuatu dalam hidup Anda dengan penghargaan. Debora Rozman, psikolog California dan penulis buku ‘Transforming Stress: The HeartMath Solution for Relieving Worry, Fatigue, and Tension’ yang telah diuji melalui pendekatan klinis menyatakan, dengan menenangkan diri dan menarik nafas, emosi Anda akan kembali stabil.
2. Lakukan relaksasi

Setiap orang memiliki ambang kemarahan yang unik didasarkan pada bahan kimia seperti serotonin. Menurut Emil Coccaro, ketua departemen psikiatri di Universitas Chicago, tingkat amarah seseorang sering tergantung pada jenis hari, gairah Anda pun akan bervariasi, dan ketika itu tinggi, lebih mudah untuk meledakkan amarah.
Olahraga teratur dan praktik relaksasi dapat membantu Anda menurunkan tingkat gairah. Jika rajin beraktivitas olahraga dan relaksasi, Anda akan lebih kebal terhadap ucapan kasar dan aggravations sehari-hari lainnya.
3. Berikan catatan pada diri sendiri
Caranya adalah dengan menanyakan pada diri sendiri, apakah ini benar-benar penting? Apakah Anda akan marah hanya karena masalah sepele? Kadang-kadang, mungkin kita bisa melihat bagaimana cara orang lain bereaksi dan kehilangan kesabaran hanya karena masalah kecil, misalnya berdebat.
Hanya karena masalah sepele, seperti bersenggolan tanpa sengaja, atau seorang ibu menjerit hanya karena anaknya menumpahkan sirup di lantai, dan lain sebagainya.
Apakah Anda juga akan melibatkan emosi hanya karena masalah remeh-temeh seperti itu? Steven Stosny, seorang spesialis pengendali marah dari Maryland menyatakan segera setelah keinginan marah timbul, putar pikiran Anda untuk memikirkan hal-hal positif.
4. Pikirkan sesuatu yang lucu

Jika emosi terasa sulit untuk dikendalikan, cobalah untuk memikirkan hal-hal lucu. Atau ingat-ingat kembali momen-momen lucu yang pernah terjadi dalam hidup Anda.
5. Kosongkan pikiran Anda

Pada saat tingkat emosi meninggi, akan lebih baik menjauh dari masalah sejenak untuk menenangkan diri. Kosongkan pikiran, bisa dilakukan sambil mengunyah makanan seperti cokelat. Sebuah riset yang dilakukan Molly Crockett, psikolog dari Universitas Cambridge, menemukan hubungan antara homon serotonin dan reaksi marah seseorang.
Jadi, jangan biarkan perut Anda menjadi kosong saat emosi menggebu. Makanan merupakan penyumbang dalam menghasilkan hormon serotonin dalam otak. Hormon ini berperan dalam mengendalikan mood seseorang. Ini menjelaskan kenapa saat berpuasa emosi kita lebih gampang tersulut tinggi.





Bukti Cinta Kepada nabi



Download


Alhamdulilah Allah telah mengaruniakan kepada kita seorang Nabi dan Rasul Muhammad  sebagai rahmat bagi alam semesta. Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. al-Anbiya; 107). Beliau adalah seorang Nabi yang sangat kasih sayang. Pembaca sahabat +mia maryati  yang budiman… Bila Anda ditanya, “Cintakah Anda kepada beliau?” “Tentu saja,” inilah jawaban yang tentunya akan Anda sampaikan. Namun, sudah benarkah kecintaan Anda kepada- Nya? Inilah pertanyaan yang mudah-mudahan akan terjawab melalui tulisan ini. Pembaca sahabat +mia maryati  yang budiman… Bukti cinta seseorang kepada Nabi  memiliki tanda-tanda. Di antara tanda-tanda tersebut yaitu,

Pertama
mengikuti Sunnah dan berpegang teguh dengan petunjuknya.
Allah berfirman, yang artinya, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31). Al-Hafizh Ibnu Katsir  tatkala menafsirkan ayat ini mengatakan,ayat yang mulia ini merupakan pemutus bagi orang yang mengaku cinta kepada Allah sedang ia berada di luar jalan Muhammad n, maka sesungguhnya ia seorang pendusta dalam pengakuannya tersebut hingga ia mengikuti syariat Muhammad n dan agamanya baik dalam perkataan maupun perbuatan. Hal ini telah disebutkan dalam hadits Shahih, bahwa Rasulullah n bersabda, مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintah kami, maka tertolak.” (Muttafaq ‘alaih) Oleh karena itu, Allah k berfirman, yang artinya, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku.” (QS. Ali Imran: 31) (Tafsir al-Qur’an al ‘Azhim, Ibnu Katsir v)

  Kedua
Banyak menyebut namanya dan ingin melihatnya. مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِه “Di antara umatku yang paling cinta kepadaku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, yang salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim) Banyak menyebut manaqib (kisah hidup) dan kepribadian beliau yang mulia, menjalankan sunnah-sunnahnya yang agung, dan banyak bershalawat kepadanya. Ibnu al-Qayyim di dalam kitabnya, “Jalaul Afham” berkata, “Setiap kali seorang hamba banyak menyebut nama yang dicintainya dan menghadirkan kebaikan-kebaikannya di dalam hati; mengingat sisi-sisi positifnya, niscaya akan bertambahlah kecintaannya kepada yang dicintainya tersebut dan akan menambah pula kerinduannya untuk berjumpa de- ngannya. Ini semua akan menguasai semua relung hatinya.”

  Ketiga
Mempelajari dan mengamalkan al-Qur’an serta adab-adabnya.
Imam al-Baihaqi meriwayatkan di dalam kitabnya, “al-Adab”, dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,
لاَ يَسأَلُ أَحَدٌ عَن نَفسِهِ إِلاَّ القُرآنُ، فَإِن كَانَ يُحِبُ القُرآنَ فَهُوَ يُحِبُ اللَّهَ وَرَسُولَه “Hendaknya seseorang tidak bertanya tentang dirinya kecuali (tentang kedudukan) al-Qur’an(di hatinya). Jika ia mencintai al-Qur’an, maka ia akan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”

  Keempat
Cinta kepada orang yang mencintai beliau n dan membenci orang yang membencinya.
Rasulullah n bersabda,
مَنْ أَحَبَّ عَلِيًّا فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَبْغَضَ عَلِيًّا فَقَدْ أَبْغَضَنِي “Barangsiapa mencintai Ali, sungguh ia telah mencintaiku, dan barangsiapa membenci Ali sungguh ia telah membenciku” (HR. al-Hakim) Dalam hadits yang lain Rasulullah n bersabda, < مَنْ أَحَبَّهُمَا فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَبْغَضَهُمَا فَقَدْ أَبْغَضَنِي “Barangsiapa mencintai keduanya(yakni: al Hasan dan al Husain, cucu Nabi n-pen), sungguh ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa membenci keduanya, sungguh ia telah membenciku” (HR.Ahmad) Rasulullah n bersabda, مَنْ أَحَبَّنِى فَلْيُحِبَّ أُسَامَةَ “Barangsiapa mencintaiku, maka hendaklah ia mencintai Usamah” (HR.Muslim) Mencintai sahabat, keluarga beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dari kalangan ulama, ahli ibadah, orang-orang yang zuhud, dermawan, maupun orang-orang yang baik, ini semua merupakan suatu bentuk kecintaan terhadap orang yang mencintai beliau n. Demikian pula mencintai amal, adab, muamalah dan semua perbuatan yang dicintai beliau n. Demikian pula, membenci orang-orang yang buruk dan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka lakukan. karena hal itu termasuk yang dibenci beliau n.

  Kelima
Tidak ghuluw(berlebih-lebihan) dalam mencintai dan mengangkat beliau di atas kedudukan yang semestinya yang telah diberikan Allah k.
Anas (bin Malik-pen) meriwayatkan bahwa sekelompok orang pernah mengatakan, “Wahai Rasulullah, wahai orang terbaik dikalangan kami, anak orang terbaik di kalangan kami, sayyid kami, dan anak sayyid kami.” (mendengar ungkapan ini) maka beliau n bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قُولُوا بِقَوْلِكُمْ وَلَا يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، وَرَسُولُ اللهِ، وَاللهِ، مَا أُحِبُّ أَنْ تَرْفَعُونِي فَوْقَ مَا رَفَعَنِي اللهُ “Wahai manusia, hati-hatilah dari ucapan kalian, dan janganlah kalian diperdayakan oleh setan! Saya adalah Muhammad, hamba dan utusan-Nya. Demi Allah, aku tidak suka kalian mengangkatku di atas kedudukanku yang telah Allah berikan kepadaku.” (HR. Ahmad)

  Keenam
Menghindarkan diri dari bid’ah dan mengikuti hawa nafsu.
Abdullah bin Mas’ud z berkata,
اتَّبِعُوا وَلاَ تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ “Berittiba’lah (ikutilah Rasulullah n -red) kalian dan jangan melakukan kebid’ahan, karena sesungguhnya kalian telah dicukupkan” (HR.ad-Darimiy) Beliau z juga berkata,
الإِقْتِصَادُ فِي السُنَّةِ خَيرٌ مِنَ الإِجتِهَادِ فِي البِدعَةِ “Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam melaksanakan bid’ah” (HR. al-Hakim di dalam al-Mustadrak)

Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang yang mengikuti beliau , orang-orang yang beriman kepadanya dan orang-orang yang benar kecintaan kepadanya . Semoga pula Allah l menghidupkan kita di atas sunnahnya dan mematikan kita di atasnya pula. Semoga pula Allah mengumpulkan kita di bawah benderanya pada hari kiamat nanti. Semoga Allah mengaruniakan syafa’at beliau kepada kita. Semoga Allah mengampuni kesalahan kita. Sesungguhnya Dia Maha mendengar doa, Dzat yang layak diharapkan. Cukuplah Dia menjadi Penolong kita dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad , keluarga dan para sahabat beliau.


Dasar-dasar agama Islam




Dasar-dasar agama Islam dikenal dengan sebutan Rukun Islam ( Arkan al-Islam ). Rukun Islam ini merupakan sendi-sendi atau ketentuan dasar agama Islam . Dasar-dasar ini disepakati oleh seluruh aliran teologi Islam.

Rukun Islam ini terdiri dari lima poin sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim. Ketika Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, tentang apa yang dimaksud dengan Islam, Nabi menjawab,”Islam ialah bahwa engkau bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, dirikan shalat, keluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan engkau ibadah haji ke Baitullah jika memiliki kemampuan.” ( HR Bukhari – Muslim ).


Kelima rukun Islam tersebut adalah :

  1. Syahadah, pengakuan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah.
  2. Shalat, lima kali sehari.
  3. Zakat, mengelurkan sejumlah harta setelah mencapai nishab (batas minimal harta wajib zakat).
  4. Syiyam / Shawum , puasa pada bulan Ramadhan.
  5. Hajj, menunaikan ibadah haji ke Makkah sekali seumur hidup bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk mengerjakannya baik secara fisik maupun secara finansial.

Mereka yang meyakini dan mengerjakan ketentuan-ketentuan dasar  Islam ini disebut Muslim. Sedang mereka yang tidak mengerjakannya ( tetapi tidak mengingkarinya ) empat rukun terakhir, tidak dipandang keluar dari agama Islam.

Syahadat , rukun yang pertama, sangat esensial kedudukannya, karena tanpa syahadat seseorang tidak dapat disebut Muslim.Sudah menjadi kenyataan di masyarakat terdapat sejumlah Muslim tidak mengerjakan rukun Islam ini kecuali Syahadat, tetapi mereka masih tetap Muslim bila tidak mengingkari semua sendi-sendi Islam tersebut.

Rukun Islam yang kedua  , yakni shalat, memiliki kedudukan yang amat penting dalam Islam dan merupakan fondasi yang kokoh bagi tegaknya agama Islam. “Shalat itu tiang agama”, kata Rasulullah SAW. Oleh sebab itu , baik secara spiritual maupun secara hukum, shalat ini sangat penting,  karenanya tidak terdapat alasan yang sah untuk meninggalkan shalat kecuali bagi perempuan  yang haid , sedang pada ketiga rukun berikutnya terdapat sejumlah rukhshah ( dispensasi ).

Shalat harus dilakukan pada waktunya, kita tidak dapat mewakilkan atau diganti dengan yang lain, seperti membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilakukan, karena ada alasan tertentu.

Rukun ketiga, zakat, yaitu salah satu rukun Islam yang merupakan ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus merupakan amal sosial kemanusiaan. Karena pentingnya itu,  di dalam Al-Quran, kata zakat banyak disebut dalam satu rangkaian dengan shalat dalam satu ayat. Ada 26 kata zakat yang selalu dihubungkan dengan shalat. Hal ini menunjukkan betapa penting peran zakat dalam kehidupan umat Islam.

Ayat-ayat Al-Quran yang mencantumkan kata shalat yang diikuti kata zakat diantaranya Surah Al-Baqarah (2) ayat 43, 83, 110; An Nisa (4) ayat 77; Maryam (19) ayat 31 dan 55; An Nur (24) ayat 56; Al Mujadilah (58) ayat 13; Al Muzzammil (73) ayat 20; dan Al Anbiya (21) ayat 73.

Keempat adalah puasa pada bulan Ramadhan. Dalam Al-Quran puasa disebut dengan istilah shiyam dan dalam hadits biasanya menggunakan kata shawm. Masyarakat Sunda menggunakan kata siam atau saum bila berbicara dengan ragam bahasa halus. Untuk ragam bahasa sedang atau kasar biasanya urang Sunda menggunakan kata puasa.

Rukun kelima adalah ibadah haji yang diwajibkan hanya sekali seumur hidup, itu pun bila mampu secara fisik dan finansial untuk melakukannya. Ibadah haji yang kedua dan seterusnya hukumnya sunnah. Karena hukumnya sunnah, maka seorang Muslim / Muslimah harus lebih memprioritaskan hal-hal yang wajib .

Wa Allahu ‘alam bi ash-shawab.




7 Gangguan dari setan saat sakaratul maut




SUNNAH RASUL DI M4LAM JUM’4T ???





Namun istilah Sunnah Rasul yang mutawatir (populer) di m4l4m Jum’4t adalah penghalusan dari hubungan suami istri. Boleh jadi barangkali karena di Indonesia, hal-hal yang terkait dg s3x cukup tabu dibicarakan secara terbuka, karena akan dianggap vulg4r, maka digunakan istilah sunnah Rasul sbg pengganti).

Ada satu lagi yang sering kita dengar dari Ustadz, yang juga dianggap hadits mutawatir, yaitu :

Barangsiapa melakukan hubung4n suami istri di m4l4m Jum4t (kamis malam, red) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.”
Sahabat +mimi bohay   telah berusaha mencari-cari riwayat yang katanya hadist di atas, namun belum saya temukan dalam Kitab manapun. Saya akhirnya pada satu kesimpulan bahwa hadits sunnah R4sul pada m4lam Jum’4t tersebut apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi adalah sama sekali bukan hadist alias karangan orang2 yang gak jelas.


Ada cerita yang saya terima, bahwa pernah ada ulama ahli hadits kita yang menelitii sanad hadits berhubung4n suami istri malam Jum’at sama dengan membunuh 10 atau 100 Yahudi tersebut , dan walhasil sanadnya berhenti pada seorang Habib di Jawa Tengah, tidak nyambung ke sahabat, apalagi ke Rasul Saw. Jadi jelas itu sama sekali bukan Hadist.

Jadi, Anda tidak akan menemukan satu-pun hadits ttg Rasul Saw berhubung4n su4mi i$tri pada malam2 tertentu, termasuk m4l4m Jum’at.

Yang ada dan sunnah Rasul untuk dilakukan pd hari Jum’at (mulai m4lam Jum’at), yaitu :

1)Memperbanyak membaca Shalawat, kata Nabi SAW, “Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pdhari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi)

2)Membaca Al Qur’an khususnya surat Al Kahfi. Kata Nabi saw,: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim) 

3) Memperbanyak do’a , karena Rasulullah Saw bersabda, ““Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud);

4) Shalat Jum’at , Rasulullah Saw bersabda, “Salat Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya perempuan anak kecil dan orang sakit. (HR.Abu Daud dan Al Hakim) dan;

5) Ziarah Kubur, dari Abu Bakar, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa berziarah kubur kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari Jum‘at, kemudian membaca surat “Yasin wa al-Qur’an al-Hakim”, maka diampunilah dia sebanyak jumlah ayat dan huruf dari surat itu.” (HR. Dailamy)

Jadi tidak ada ditemukan Sunnah Nabi tentang hubungan su4mi i$tri di hari Jum’at (malam Jum’at).

Satu hal lagi, Jangan lupa, yang namanya sunnah Rasul itu pasti pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, dan urusan ibadah harus ada dalilnya baik dari Al Qur’an maupun sunnah Rasulullah. Sebaik-baik ibadah itu adalah ibadah yang dicontohkan Rasulullah. Sedangkan untuk urusan duniawi semuanya boleh kecuali jika ada larangannya.

Kembali pada bahasan sunnah Rasul pada malam Jum’at tersebut, berikut ini saya cantumkan dua hadits Rasulullah SAW

1) Rasulullah Saw bersabda.””Barangsiapa yang m4ndi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat, kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah.” (Muttafaq ‘alaih)

Tapi, hadits di atas tidak langsung mengaitkan adanya ‘kewajiban’ berhubung4n pada malam harinya, hanya perintah mandi besar di hari Jum’at sebelum shalat Jum’at. Wallahu a’lam

2) Rasul Saw bersabda, “Janganlah kamu khususkan malam Jum’at dari malam yang lain untuk shalat dan janganlah kamu khususkan hari Jum’at dari hari yang lain untuk berpuasa, kecuali seseorang diantara kamu berpuasa padanya (tidak mengkhususkan hari Jum’at)“. [HR. Muslim juz 2, hal. 801]

Itulah salah satu hadits tentang tidak mengkhususkannya m4l4m/hari Jum’at untuk melakukan ibadah sholat dan puasa. Sedangkan yang sering disebut-sebut orang tentang sunah Rasul pada malam Jum’at tersebut sama sekali tidak ada dalilnya, untuk itu tidak perlu ikut-ikutan mengamalkannya. Namun begitu bagi yang selalu menjalankan amalan-amalan pada malam Jum’at tersebut silahkan saja.
Link me http://bit.ly/tante-malamjumat here



Copy

Karena Allah, Aku Menikah Denganmu

Anas Ibnu Malik radhiyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan kami berkeluarga dan sangat melarang kami membujang. Beliau bersabda: "Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang, sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga di hadapan para Nabi pada hari kiamat." (HR. Ahmad. Shahih menurut Ibnu Hibban)

Dari hadits tersebut dikatakan bahwa seorang laki-laki diminta untuk menikah dengan wanita yang subur yang bisa mempunyai banyak keturunan. Namun meskipun begitu tujuan menikah tak serta merta untuk memiliki keturunan atau untuk memenuhi kebutuhan biologis semata. Adanya cinta yang dilandaskan karena Allah membuat dua insan yang sama-sama memiliki kelebihan kekurangan bersatu.

Saya mendapatkan cerita dari salah seorang wali murid yang biasa saya panggil Ummi. Bebeberapa minggu yang lalu, saat kami bertemu di asrama ummi menceritakan pada saya bahwa beliau telah menjodohkan seorang akhwat (sebut saja Melati) dengan seorang mas-mas (sebut saja mas Joko).

Melati adalah seorang guru ngaji anak ummi. Aktif, vocal, dan berprestasi. Sedangkan mas Joko adalah anak kost dari ibu ummi. Pendiam, kalem, dan tak seberprestasi Melati. Ketika keduanya ditanya sama ummi, apakah sudah siap untuk menikah. Mereka jawab ia. Kemudian ummi memperlihatkan foto masing-masing kepada mereka. Dan mereka sepakat untuk melanjutkan pada proses ta’aruf.

Selama proses ta’aruf keduanya saling terbuka. Dimulai dari mas Joko yang memperkenalkan jati dirinya lengkap. Satu paket antara kelebihan dan kekurangannya. Begitupula dengan Melati. Diapun menceritakan siapa jati dirinya. Satu paket antara kelebihan dan kekurangannya. Tak ada yang ditutupi antara keduanya. Saling terbuka. Hingga setelah ditanya sama ummi apakah mau lanjut ataukah sampai pada proses ini. Keduanya sepakat untuk lanjut. Semua mengucap tasbih, Melati, mas Joko, abi dan ummi yang ikut mendampingi proses ta’aruf mereka.

Setelah proses ta’aruf selesai Melati ditanya sama ummi “Eh kok kalian bisa langsung cocok begitu? Padahal orang itu biasa saja. Sementara kamu kan aktif dan berprestasi”

“Iya, Mi. Saya juga ga tahu kenapa. Saya hanya berdoa sama Allah agar diberi pendamping yang siap menerima saya apa adanya. Sedang dia mau menerima saya apa adanya” jawab Melati, sementara ummi mengucap tasbih.

“Tapi Mi, masak mau nikah saja, calon suami saya harus punya modal 40 juta untuk operasi organ kewanitaan saya?” lanjut Melati.

“Ya tak apa. Kalau memang Allah memberi rizki, insya Allah nanti kan bakal dioperasi. Toh dia juga gapapa to?” kata ummi disambut senyuman Melati.

Di lain waktu mas Joko yang ditanya sama ummi.

“Eh mas, kok kamu bisa langsung mantap sama dia?”

“Iya bude. Saya juga ga tahu. Saya minder bude, saya kan banyak kekurangannya”

“Lha nanti masalah itu gimana? Kan kalau kalian mau (‘afwan) jima’ kan dia harus dioperasi dulu” lanjut ummi.

“Tak apa bude. Gak harus sekarang kok. Saya niat nikah bukan untuk itu” jawab mas Joko.

Sungguh mengharukan. Bagaimana mas Joko bisa menerima Melati yang, punya kekurangan pada organ kewanitaannya. Sehingga untuk bisa melakukan (‘afwan) jima’ Melati harus dioperasi yang biayanya mencapai 40 juta. Sedangkan Melati dengan segala prestasinya mau menerima mas Joko yang biasa saja atau dalam artian tidak seberprestasi dirinya. Dari cerita ummi ini, saya mencoba mengambil beberapa pelajaran, yakni :

Yang pertama, keterbukaan selama proses ta’aruf yang pada akhirnya mempersatukan mereka. Saudaraku, adanya keterbukaan selama proses ta’aruf sangat penting. Karena dari sini kita dapat mengetahui secara detail kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sehingga kita dapat memantapkan hati untuk lanjut ataukah berhenti sampai pada proses ta’aruf.

Kadangkala karena sudah ada kecondongan hati terhadap ikhwan atau akhwat yang diajak ta’aruf membuat kita menyembunyikan kekurangan kita. Yang pada akhirnya ketika jadi menikah akan menimbulkan kekecewaan pada salah satu pihak.

Seperti yang terjadi pada salah seorang teman. Selama proses ta’aruf ternyata dari ikhwannya masih ada yang ditutupi. Dan setelah menikah baru ketahuan kalau ikhwan tersebut punya ‘kelainan’ yang berujung pada keretakan rumah tangga mereka. Hal ini tentu lebih menyakitkan dibanding ketika kita memberi tahu sejak proses ta’aruf. Terserah jadi atau tidak. Supaya kita juga tidak merasa seperti membeli kucing dalam karung yang kita tidak tahu isi kucing tersebut benar-benar baik atau tidak. Hehe.

Yang kedua, kesiapan keduanya untuk menerima apa adanya calon pasangan dengan tidak menetepakan banyak kriteria. Melati hanya meminta kepada Allah calon yang siap menerima dia apa adanya. Bahasanya satu paket antara kelebihan dan kekurangannya. Sedangkan mas Joko yang merasa dirinya tak punya banyak kelebihan seperti Melati, siap menerima Melati dengan kekurangannya tersebut.

Yang ketiga adalah niat untuk menikah. Sebenarnya niat kita menikah itu apa? Apakah benar-benar karena Allah ataukah hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis semata?. Kalau hanya itu tujuannya, maka mas Joko jelas tidak akan menerimah Melati. Karena untuk mendapatkan kebutuhan biologis tersebut Melati harus dioperasi yang biayanya mencapai 40 juta.

Namun di sinilah kelebihan keduanya. Mereka benar-benar niat menikah karena Allah. Melati siap menerimah mas Joko apa adanya, meski tidak satu marhalah, tidak seberprestasi dirinya. Sedangkan mas Joko juga begitu, dia meniatkan semuanya karena Allah. Perkara kekurangan Melati tersebut, itu bisa diatasi. “Tidak bude, saya tidak menikah karena itu (kebutuhan biologis). Tapi saya benar-benar menikah karena Allah” katanya pada ummi. Ibaratnya kekurangan fisik itu bisa diperbaiki, sedangkan kekurangan (cacat hati dan akhlak) itu yang menjadi masalah besar.

Semoga kita dapat mengambil ibrah dari sedikit cerita ini. Waallahu a’lam bish-showab.



7 Gangguan dari Setan Saat Sakaratul Maut


Setan selalu memperdaya manusia, mulai dari terjadinya setitik mani hingga akhir hayat. Gangguan terdahsyat saat sakaratul maut. Nabi mengajarkan doa:

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari tipudaya syaitan di saat sakaratul maut."

Syaitan yang mengganggu saat sakaratul maut terbagi 7 rombongan :

Rombongan Setan 1

Setan datang dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lainnya atau sebagai makanan-minuman lezat. Sebab orang itu semasa hidupnya sangat tamak dan rakus kepada barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang-barang setan itu tepat di saat nyawanya putus. Inilah yang dikatakan mati lalai dan lupa kepada Allah SWT. Ini jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.

Rombongan Setan 2

Setan datang dengan menyerupai diri binatang yang dia takuti: Harimau, Singa atau Ular berbisa. Yang apabila memandangnya dia menjerit dan melompat sekuat hati dan seketika itu juga putuslah nyawanya. Matinya sebagai mati lalai dan dalam keadaan lupa kepada Allah. Itulah sebagai mati Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.

Rombongan Setan 3

Setan datang memperdaya orang yang sakaratul maut dan menyerupai binatang kesayangannya maka tangannya pun meraba-rabanya dan seketika itu dia mati, maka matinya dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah. Matinya Fasik dan Munafik, nerakalah tempatnya.

Rombongan Setan 4

Setan datang menyerupai dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang sakaratul maut (musuh besarnya), maka iapun menggerakkan diri untuk melakukan sesuatu pada musuh yang dibencinya itu. Seketika maut datang. Dia mati dalam keadaan lalai dan lupa kepada Allah dan mati sebagai Fasik dan Munafik. Nerakalah tempatnya

Rombongan Setan 5

Setan datang menyerupai diri rupa anggota keluarganya, seperti ayah ibunya dengan membawa makanan-minuman yang sangat diharapkannya. Maka ia pun menghulurkan tangan mengambil makanan-minuman yang dibawa si ayah dan si ibu yang dirupai oleh setan seraya berkata dengan penuh kasih :

“Wahai anakku hanya ini makanan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa kau akan menuruti kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam surga.”

Maka dia pun sudi mengikuti tawaran itu tanpa berfikir lagi, ketika itulah ajalnya tiba. Maka matilah dia dalam keadaan kafir, kekal di neraka dan terhapus semua amal kebajikan semasa hidupnya.

Rombongan Setan 6

Setan datang menyerupai ulama yang membawa banyak kitab kepada orang yang akan mati dan berkata : (Seperti dialog ini.)

Ulama jelmaan setan: "Wahai muridku, sudah lama kami menunggu kedatanganmu, ternyata kamu sedang sakit. Karena itu kami bawakan kepadamu tabib dan obat untukmu."

Lalu diminumkannya obat, maka hilanglah penyakit itu, tetapi kemudian penyakit itu datang lagi. Setan yang menyerupai ulama datang lagi dan berkata : "Kali ini kami datang untuk memberi nasihat agar kamu mati dalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?"

Orang yang akan mati itu menjawab : "Aku tidak tahu."

Berkata ulama jelmaan setan: "Ketahuilah, aku ini ulama tinggi ilmunya dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat surga yang tinggi. Cobalah kamu lihat surga yang disediakan untukmu. Jika ingin mengetahui Dzat Allah SWT hendaklah kamu patuh kepada kami."

Maka ia memandang kanan dan kiri, dilihatnya sanak-saudaranya berada dalam kesenangan surga (surga palsu yang dibentangkan setan untuk menggoda orang yang sakaratul maut).

Orang itu bertanya ke ulama jelmaan setan: "Bagaimanakah Dzat Allah?"

Setan sangat gembira tipu dayanya kena pada yang sakit itu, "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu."

Saat dibuka selapis demi selapis tirai beragam warna, maka orang yang sakaratul maut itu melihat satu benda sangat besar, seolah lebih besar dari langit dan bumi. Berkata setan: "Itulah dia Dzat Allah yang patut kita sembah."

Berkata orang yang sakaratul maut itu : "Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini punya 6 sisi, ada kiri dan kanannya, atas dan bawah, depan dan belakang. Sedangkan Dzat Allah tidak menyerupai makhluk. Sempurna Maha Suci Dia dari sembarang sifat. Tetapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang aku ketahui dahulu. Sekarang yang patut aku sembah ialah benda besar ini."

Di tengah keraguannya, Malaikat Maut mencabut nyawa, ia mati kafir dan kekal di neraka dan terhapus segala amalan baik semasa hidupnya.

Rombongan Setan 7

Rombongan setan ini terdiri 72 barisan. (Mengapa 72 barisan? Karena dia menepati hadits bahwa umat Muhammad akan terbagi 73 barisan). Satu barisan yang benar yaitu Ahli Sunnah wal Jamaah, 72 lain masuk neraka karena sesat. Ketahuilah bahwa setan akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam di saat sakaratul maut.

Karena itu, hendaknya kita mengajarkan pada orang yang hampir mati bacaan talqin ’Laa Ilaaha Illallah’ untuk menyelamatkannya dari gangguan iblis dan syaitan yang bersungguh-sungguh menggoda orang yang dalam sakaratul maut. Hadith Nabi :

"Ajarkanlah oleh kamu kepada orang yang hampir mati : Laa Ilaaha Illallah.”

dari http://lampuislam.blogspot.com/



Peringatan Konten




























Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah
18 Tahun

dari http://www.organisasi.org/

ARTIKEL profile

Thursday, 25 February 2016

7 Ciri-ciri Cewek Berkualitas Yang Pantas Dijadikan Istri Thursday, 25 February 2016



Inilah Ciri ciri Wanita ato Gadis Ato perempuan ato cewek yg berkualitas Ini cocok buat yang mau cari bini, mungkin hal di bawah ini bisa sangat dipertimbangkan….check it out ! Berikut 7 Ciri-ciri Cewek Berkualitas Yang Pantas Dijadikan Istri, yaitu :

1. Lemah-lembut
Coba perhatikan cara Cewek berbicara kepana teman-temannya. Apakah dia selalu suka bernada keras, teriak-teriak, atau malah sopan dan selalu lembut dalam berkata-kata? Ciri-ciri inilah yang mencerminkan di mana cara si Cewek akan berbicara kepada kamu dan keluargamu nantinya.

2. Hemat
Cowok mana yang mau punya Cewek bermaterialistis? Nanti kalau kamu sudah berkeluarga dengan Cewek tersebut, dia akan menghabiskan uang untuk belanja baju-baju yang tidak perlu. Coba perhatikan dari cara dia menghabiskan uangnya sekarang. Apakah dia termasuk orang yang hemat, pelit, atau hura-hura?

3. Perhatian
“Kok dia bisa ingat dengan ulang tahun orang tuaku?” ujar kamu. Itu adalah pertanda bagus. Dia benar-benar perhatian akan hal-hal kecil seperti itu. Padahal, kalian belum menikah. Sehabis kamu pulang kerja, makananpun sudah tersedia. Saat kamu sedang sakit, dia memasakan bubur untuk kamu. Hal-hal kecil seperti itulah yang akan membantu dan memperkuat hubungan kamu. Bukankah Cowok juga memang suka diberi perhatian lebih dari si Cewek?

4. Penyabar
Kamu telat untuk kencan dengan si Cewek tapi si Cewek tidak marah sama sekali saat kamu datang dan dia sudah menunggu 25 menit kelaparan. Kenapa sabar itu ciri-ciri yang baik? Coba pikirkan kalau anda sedang dalam situasi apa saja yang berbau negatif; kesabaran itu akan membantu suasana itu tidak menjadi lebih buruk. Coba bayangkan kamu sedang kencan dengan Cewek yang tidak sabar. Sedikit-sedikit dia marah karena kamu tidak tepat waktu, berbuat sedikit kesalahan. Kencan yang seharusnya senang-senang malahan menjadi pengalaman buruk. seperti link dibawah ini

5. Sederhana
Perhatikan apakah si Cewek kamu suka berlebihan di depan teman-temannya. Apakah dia suka memamerkan tas baru yang baru dia beli hari itu juga? Orang yang suka pamer dan tidak sederhana menunjukan kalau si Cewek itu tidak percaya diri; ada kekurangan yang dia punya dan ingin menutupinya dengan memamerkan sesuatu yang lebih dari dia. Ini sifat yang tidak bagus untuk para Cowok.

6. Jaga Kecantikan
Tidak berarti Cewek itu harus tampil cantik, tapi menjaga kecantikan itu juga berarti itu Cewek tahu bagaimana caranya menjaga dan merawat dirinya sendiri. Jikalah anda sedang berkencan dengan dia, perhatikanlah “make-up” yang dia pakai. Apakah terlalu berlebihan sehingga menarik perhatian orang-orang lain di sekitar anda? Apakah dia memakai rok mini yang berlebihan? Jaga kecantikan itu berarti menjaga penampilan secukupnya dan sewajarnya di saat dan tempat yang benar.

7. Dewasa dan Bijaksana
Cowok Ganteng suka dengan Cewek yang bijaksana dan bersikap dewasa. Di saat kesusahan, Cowok akan membutuh bantuan dari seorang Cewek yang dewasa dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Recent Post 2020

7 Film Indonesia Paling Kontroversial



1. Tanda Tanya

Film garapan Hanung Bramantyo ini menjadi kontroversi karena mengandung unsur pluralisme, yang dianggap tindakan murtad oleh beberapa kelompok penganut agama yang fanatik. Pun demikian, film ini mendulang sukses dengan menyedot 100.000 penonton hanya dalam waktu 5 hari. Film ini juga sempat menjadi heboh saat akan diputar di salah satu stasiun televisi swasta. Kelompok pemuka agama mendatangi kantor stasiun televisi tersebut dan menuntut agar film ini tak ditayangkan.

2. Pocong Mandi Goyang Pinggul

Menggaet bintang film porno luar negeri, Sasha Grey dalam penggarapan film ini, menuai kecaman dari beberapa pihak. Film bergenre horor komedi ini, dinilai tidak layak untuk diangkat di bioskop Indonesia karena beberapa adegan yang memang khusus untuk dewasa.

3. Suster Keramas 2

Film Indonesia kembali menggaet bintang film porno luar negeri. Sora Aoi atau lebih dikenal dengan nama Sora Aoi ikut bermain dalam film horor Indonesia yang merupakan sekuel dari film suster keramas yang dulu dibintangi oleh Rin Sakuragi. Dikabarkan bahwa honor Sora Aoi untuk berakting di film Suster Keramas 2 lebih mahal ketimbang bintang porno asal Jepang lainnya seperti Miyabi atau Rin Sakuragi.

4. 13 Cara memanggil Setan

Awalnya Film 13 Cara Memanggil Setan menimbulkan kontroversi karena masyarakat banyak yang kesurupan usai mempraktikkan cara-cara memanggil setan setelah menonton film tersebut. Namun, film besutan sutradara A Leung Wong dari Hongkong itu tetap menarik perhatian masyarakat pecinta film horror tanah air. Bahkan sejak didemo oleh salah satu ormas agama, karena adegan Debby Ayu dan Five Vi yang dinilai terlalu vulgar, respon masyarakat untuk menonton film ini tetap saja tinggi.

5. Arwah Goyang Karawang

Film ini banyak menuai protes bukan karena dibintangi oleh artis-artis hot, Julia Perez dan Dewi Perssik. Di sini adalah awal dari pertikaian Jupe dan DP yang berkepanjangan. Mereka terlibat kontak fisik di luar skenario yang kemudian kasusnya diseret ke meja hijau. Setelah berlarut-larut tanpa ada titik terang, akhirnya dalam sidang terakhir Dewi Perssik menyatakan bahwa dia memaafkan Julia Perez dalam kasus ini.

6. Pelukan Janda Hantu Gerondong

Film ini jadi terkenal seiring tersebarnya video adegan mandi yang sedang dilakukan Aida Saskia dalam salah satu adegan dalam film ini. Kasus yang menimpa Aida ini otomatis membuat gempar berita di media. Aida Saskia bahkan sempat pingsan saat press conference terkait kasus tersebarnya video ini.

7. Pacar Hantu Perawan

Dalam film yang diproduseri KK Dheraj ini, Dewi Perssik dikabarkan mengoperasi keperawanannya demi peran dalam film tersebut. Produser film ini berani membayar Dewi Perssik Rp 1 miliar jika melakukan operasi selaput dara. Pun demikian, Dewi Perssik mengaku bahwa sebenarnya ia menerima tantangan tersebut tidak hanya demi uang semata.