Showing posts sorted by relevance for query allah. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query allah. Sort by date Show all posts

Thursday, 26 March 2020

Mensyukuri Nikmat Allah |Kewajiban menuntut ilmu Thursday, 26 March 2020




Mensyukuri Nikmat Allah

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ اَنْ لَاإِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْن، سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.
.

 Segala puji marilah kita panjatkan kepada Allah SWT.  Yang telah memberikan beribu ribu nikmatnya kepada kita. Sehiingga kita dapat Bermuhajahah dan bersilaturahmi  di tempat yang mulya ini.
Sholawat serta salam semoga di sampaikan kepada nabi habibina nabiyina Muhammad SAW……..
Guru guruku dan Teman-teman yang saya  cintai, hadirin yang berbahagia.
Pada kesempatan yang indah ini perkenankanlah ananda menyampaikan pidato yang berjudul
“MENSYUKURI NIKMAT ALLAH”
Teman-teman, siapa yang tahu arti syukur itu..?
Arti syukur adalah berterima kasih dan memuji si pemberi nikmat yaitu Allah SWT baik secara langsung maupun tidak langsung atas karunia atau kebaikan dari Allah. Pengungkapan rasa syukur meliputi tiga hal yaitu :

Teman-teman…..! ingin tahu„kan?

Yang pertama,
Mengakui nikmat dalam batin. Artinya kita meyakini bahwa apa saja yang telah kita rasakan, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, itu adalah dari Allah SWT.

Adapun yang Kedua adalah membicarakan secara lahir atau lisan yang artinya kita senantiasa mengingat dan menyebut-nyebut kemurahan dan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai firman Allah dalam Al-Qur‟an surat Ad-Dhuha ayat 11
yang bunyinya “
 وَأَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ ١١ ” yang artinya
”Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.”

Teman-teman ingin tahu yang terakhir atau yang ketiga?
Cara besyukur yang ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana taat kepada Allah. Faktor pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi.  apabila faktor yang ketiga ini dapat direalisasikan. Dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaik-baiknya. Merekalah yang tahu hakikat syukur yang sebenarnya. Kalau kita lihat dan perhatikan di sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya. Dari nikmat hidup, sarana prasarana, penunjang, sampai nikmat yang terbesar yaitu nikmat Iman dan Islam. Dan kalaulah kita hitung nikmat Allah niscaya kita takkan mampu menghitungya.
Hal itu karena nikmat Allah sangatlah banyak,
sebagaimana Allah berfirman :

“Wa inn ta‟udduu ni‟matallallohi laatuhsyuuhaa”
yang artinya dan jikalau kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu takkan dapat menghitungnya.”

Hadirin yang rahmati Allah.
Oleh karenanya sepantasnyalah kita selaku hamba Allah yang begitu banyak mendapatkan fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur atas anugerahnya. Bahkan Rasulullah pun tak henti-hentinya untuk selalu berdo‟a dan berusaha untuk menjadi hamba yang selalu bersyukur.
Hadirin yang di rahmati Allah.
Dengan demikian, jika kita dapat mengamalkan firman Allah tersebut, Allah pasti akan melipatgandakan nikmat-Nya dan menjauhkan adzab-Nya.
Demikian yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita amalkan
dalam kehidupan. Amin Yaa Robbal „Alamin.

Billahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah.
Wasalamu‟alaikum Wr. Wb.

Kewajiban menuntut ilmu

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ اَشْرَفِ اْلاَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ إِمَامِ الْمُتَّقِيْنَ سَيِّدِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أَمَّا بَعْدُ.

puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah yang senantiasa memberikan limpahan  nikmatnya kepada kita.
solawat serta salam semoga di curahkan kepada jungjunan alam ya’ni nabi besar muhammad saw............ beserta keluarga, sahabatnya dan juga kita semua  sebagai umatnya.

bapak-ibu para hadirin rohimakumullah.
berdirinya saya disini ingin menyampaikan, tentang ‘’kewajiban menuntut ilmu’’
teman-teman tau ga apa itu ilmu...........?
ilmu itu adalah cahaya, ………..
kalian tau apa itu cahaya ..........?
cahaya itu adalah sesuatu yang terang,… coba kita bayangkan, betapa gelapnya hidup tanpa cahaya, dan mungkin akan terasa tersiksa,   tentunya kita semua tidak mau berjalan tanpa cahaya alias gelap gulita. begitu juga dengan ilmu, tentunya kita akan merasa tenang dan tentran hidup dengan ilmu, makanya kalau kita ingin hidup bahagia carilah ilmu sebanyak-banyaknya, agar kita tidak tersesat di kemudian hari. sebagaimana rosulullah saw bersabda :


أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ
“Utlubul 'ilma minal mahdi ilal lahdi”
yang artinya :
‘carilah ilmu dari mulai buaian sampai ke liang lahat ’’

para hadirin …………
maka oleh karena itu janganlah kita ragu-ragu untuk mencari ilmu di manapun kita berada baik di sekolah ataupun di tempat-tempat pengajian,
mudah-mudahan kita menjadi orang yang berbahagia di dunia maupun di akhirat, amin......

Mungkin hanya itulah yang dapat saya sampaikan, kebenaran itu datangnya dari allah swt. dan kesalahan  jelas kebodohan saya pribadi.

mohon maaf atas segala kekurangan, bilahi taofiq wal hidayah wasalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Recent Post 2020

Friday, 26 February 2016

Bukti Cinta Kepada nabi Friday, 26 February 2016



Download


Alhamdulilah Allah telah mengaruniakan kepada kita seorang Nabi dan Rasul Muhammad  sebagai rahmat bagi alam semesta. Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. al-Anbiya; 107). Beliau adalah seorang Nabi yang sangat kasih sayang. Pembaca sahabat +mia maryati  yang budiman… Bila Anda ditanya, “Cintakah Anda kepada beliau?” “Tentu saja,” inilah jawaban yang tentunya akan Anda sampaikan. Namun, sudah benarkah kecintaan Anda kepada- Nya? Inilah pertanyaan yang mudah-mudahan akan terjawab melalui tulisan ini. Pembaca sahabat +mia maryati  yang budiman… Bukti cinta seseorang kepada Nabi  memiliki tanda-tanda. Di antara tanda-tanda tersebut yaitu,

Pertama
mengikuti Sunnah dan berpegang teguh dengan petunjuknya.
Allah berfirman, yang artinya, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31). Al-Hafizh Ibnu Katsir  tatkala menafsirkan ayat ini mengatakan,ayat yang mulia ini merupakan pemutus bagi orang yang mengaku cinta kepada Allah sedang ia berada di luar jalan Muhammad n, maka sesungguhnya ia seorang pendusta dalam pengakuannya tersebut hingga ia mengikuti syariat Muhammad n dan agamanya baik dalam perkataan maupun perbuatan. Hal ini telah disebutkan dalam hadits Shahih, bahwa Rasulullah n bersabda, مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintah kami, maka tertolak.” (Muttafaq ‘alaih) Oleh karena itu, Allah k berfirman, yang artinya, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku.” (QS. Ali Imran: 31) (Tafsir al-Qur’an al ‘Azhim, Ibnu Katsir v)

  Kedua
Banyak menyebut namanya dan ingin melihatnya. مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِه “Di antara umatku yang paling cinta kepadaku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, yang salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim) Banyak menyebut manaqib (kisah hidup) dan kepribadian beliau yang mulia, menjalankan sunnah-sunnahnya yang agung, dan banyak bershalawat kepadanya. Ibnu al-Qayyim di dalam kitabnya, “Jalaul Afham” berkata, “Setiap kali seorang hamba banyak menyebut nama yang dicintainya dan menghadirkan kebaikan-kebaikannya di dalam hati; mengingat sisi-sisi positifnya, niscaya akan bertambahlah kecintaannya kepada yang dicintainya tersebut dan akan menambah pula kerinduannya untuk berjumpa de- ngannya. Ini semua akan menguasai semua relung hatinya.”

  Ketiga
Mempelajari dan mengamalkan al-Qur’an serta adab-adabnya.
Imam al-Baihaqi meriwayatkan di dalam kitabnya, “al-Adab”, dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,
لاَ يَسأَلُ أَحَدٌ عَن نَفسِهِ إِلاَّ القُرآنُ، فَإِن كَانَ يُحِبُ القُرآنَ فَهُوَ يُحِبُ اللَّهَ وَرَسُولَه “Hendaknya seseorang tidak bertanya tentang dirinya kecuali (tentang kedudukan) al-Qur’an(di hatinya). Jika ia mencintai al-Qur’an, maka ia akan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”

  Keempat
Cinta kepada orang yang mencintai beliau n dan membenci orang yang membencinya.
Rasulullah n bersabda,
مَنْ أَحَبَّ عَلِيًّا فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَبْغَضَ عَلِيًّا فَقَدْ أَبْغَضَنِي “Barangsiapa mencintai Ali, sungguh ia telah mencintaiku, dan barangsiapa membenci Ali sungguh ia telah membenciku” (HR. al-Hakim) Dalam hadits yang lain Rasulullah n bersabda, < مَنْ أَحَبَّهُمَا فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَبْغَضَهُمَا فَقَدْ أَبْغَضَنِي “Barangsiapa mencintai keduanya(yakni: al Hasan dan al Husain, cucu Nabi n-pen), sungguh ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa membenci keduanya, sungguh ia telah membenciku” (HR.Ahmad) Rasulullah n bersabda, مَنْ أَحَبَّنِى فَلْيُحِبَّ أُسَامَةَ “Barangsiapa mencintaiku, maka hendaklah ia mencintai Usamah” (HR.Muslim) Mencintai sahabat, keluarga beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dari kalangan ulama, ahli ibadah, orang-orang yang zuhud, dermawan, maupun orang-orang yang baik, ini semua merupakan suatu bentuk kecintaan terhadap orang yang mencintai beliau n. Demikian pula mencintai amal, adab, muamalah dan semua perbuatan yang dicintai beliau n. Demikian pula, membenci orang-orang yang buruk dan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka lakukan. karena hal itu termasuk yang dibenci beliau n.

  Kelima
Tidak ghuluw(berlebih-lebihan) dalam mencintai dan mengangkat beliau di atas kedudukan yang semestinya yang telah diberikan Allah k.
Anas (bin Malik-pen) meriwayatkan bahwa sekelompok orang pernah mengatakan, “Wahai Rasulullah, wahai orang terbaik dikalangan kami, anak orang terbaik di kalangan kami, sayyid kami, dan anak sayyid kami.” (mendengar ungkapan ini) maka beliau n bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قُولُوا بِقَوْلِكُمْ وَلَا يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، وَرَسُولُ اللهِ، وَاللهِ، مَا أُحِبُّ أَنْ تَرْفَعُونِي فَوْقَ مَا رَفَعَنِي اللهُ “Wahai manusia, hati-hatilah dari ucapan kalian, dan janganlah kalian diperdayakan oleh setan! Saya adalah Muhammad, hamba dan utusan-Nya. Demi Allah, aku tidak suka kalian mengangkatku di atas kedudukanku yang telah Allah berikan kepadaku.” (HR. Ahmad)

  Keenam
Menghindarkan diri dari bid’ah dan mengikuti hawa nafsu.
Abdullah bin Mas’ud z berkata,
اتَّبِعُوا وَلاَ تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ “Berittiba’lah (ikutilah Rasulullah n -red) kalian dan jangan melakukan kebid’ahan, karena sesungguhnya kalian telah dicukupkan” (HR.ad-Darimiy) Beliau z juga berkata,
الإِقْتِصَادُ فِي السُنَّةِ خَيرٌ مِنَ الإِجتِهَادِ فِي البِدعَةِ “Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam melaksanakan bid’ah” (HR. al-Hakim di dalam al-Mustadrak)

Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang yang mengikuti beliau , orang-orang yang beriman kepadanya dan orang-orang yang benar kecintaan kepadanya . Semoga pula Allah l menghidupkan kita di atas sunnahnya dan mematikan kita di atasnya pula. Semoga pula Allah mengumpulkan kita di bawah benderanya pada hari kiamat nanti. Semoga Allah mengaruniakan syafa’at beliau kepada kita. Semoga Allah mengampuni kesalahan kita. Sesungguhnya Dia Maha mendengar doa, Dzat yang layak diharapkan. Cukuplah Dia menjadi Penolong kita dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad , keluarga dan para sahabat beliau.


Saturday, 1 June 2024

Abu Bakar As Shiddieq Saturday, 1 June 2024


Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota Mekkah. Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka’bah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin ‘Amir .


Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-‘Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah berkata; “Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (‘Atiq) dari api neraka”. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-‘Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya.

Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, “Ketika para sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya kepada Abu Bakar. “Apakah kamu pernah minum khomer pada masa Jahiliyah?” kata orang itu. Beliau menjawab, “Aku berlingung kepada Allah. “Kenapa” orang itu bertanya. “Saya dapat menjaga kehormatan diriku dan muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang kehormatannya dan muruahnya” jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, “Abu Bakar benar. Abu Bakar benar.” Dari Aisyah ‘Aisyah r.a. berkata, “Demi Allah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada masa Jahiliyah dan Islam. Beliau dan Utsman bin ‘Affan tidak pernah meminum khomer/arak.”


Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan akan keberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, beliau dengan lantang berkata; “ Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak akan mati.” Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam. Hingga akhirnya Allah SWT menguatkan keimanan mereka.


Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro’ (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau berkata; “Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu darinya.”


Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti ‘Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma’ binti ‘Umais dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak perempuannya; Asma’, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.


Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tahun 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di dekat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.


Beliau sangat pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceritaannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegani dan senangi karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum pernah minum khomer dan menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari al-Azd pernah memberitahu tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau orang pertama yang meyakini dan mempercayai kenabian Muhammad. Seperti halnya berita yang disampaikan Waroqoh bin Naufal kepada beliau mengenai kenabian Muhammad Saw.


Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu, begitu juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam firman Allah; “…sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..(QS.at-taubah:40). Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir (ketua) rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang menjadi imam sholat setelah wafatnya Rasulullah.


Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin al-Awwa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin ‘Auf, Saad bin Abu Waqos, Tholhah bin Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang yang diberitakan masuk surga. Termasuk beliau juga.


Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, ‘Amir bin Fahiroh, Zanirah, Nahdiyah dan anak perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu ‘Abis. Mengumpulkan mushaf yang tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang sangat tegas memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) dan engan membayar zakat. Pada masa beliau memangku kholifah, syiar Islam tersebar melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah sejarah awal penaklukan dalam Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Diantara riwayat hadits dari beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku do’a dalam sholat.” Rasulullah menjawab: “berdoalah dengan ini; “Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro…(Wahai Allah, aku banyak berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosa-dosa dholimku kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-dosaku dan berilah kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemberi Ampunan dan Kasih sayang” (HR.Bukhori)


Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: “Tidak seorangpun diantara manusia yang lebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan hartanya. Sekiranya dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia niscaya saya jadikan Abu Bakar sebagai teman baik. Akan tetapi pertemanan dan persaudaraan atas nama Islam itu lebih utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu untukku di masjid kecuali pintu Abu Bakar (HR.Bukhori).


Dalam hadits lain disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat; “ Siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa.” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul. “Siapa diantara kalian yang telah memberi makan orang miskin?” Abu Bakar menjawab; “Saya, Wahai Rasul.” “Siapa diantara kalian telah mendoakan dan menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul.” Setelah itu Rasulullah bersabda; “Sekiranya sifat dan perbuatan tersebut dilakukan oleh seseorang maka kelak dia akan masuk surga.”


Wasiat Abu Bakar kepada Umar sebelum ajal menjemputnya sebagaimana diceritakan Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith “Pada waktu ajal hendak menjemputnya, beliau memangil Umar. Beliau berkata, “Wahai Umar, ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah yang dilakukan siang hari yang Allah tidak akan menerima amalan itu di waktu malam. Dan ada amalan untuk Allah yang di malam hari yang tidak akan diterima di waktu siang. Allah tidak menerima amalan sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Timbangan amal baik di akherat menjadi berat karena mengikuti jalan kebenaran di dunia hingga Allah beratkan timbangan atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia berkurang di akherat karena manusia mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia


Ketika beliau wafat, Ali bin Tholib berkata; “Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abu Bakar, Kamu adalah saudara Rasulullah, kawan dekat, penghibur duka lara, dan kawan dalam bermusyawarah. Kamu adalah orang pertama yang berislam, yang paling ikhlas beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya, yang paling baik dalam persahabatan dan paling mulia diantara kaum lainnya. Kamu juga yang paling serupa dengan Rasulullah ketika diam dan gerak. Allah telah angkat derajat namamu, wahai Abu bakar dalam tingkatan yang paling tinggi. Allah berfirman; “ Dan orang yang percaya dengan kenabian Muhammad.


Dalam riwayat Asakir dari al-Ashma’y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo’a “Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.”

Friday, 22 April 2016

Doa 7 Bulan Kehamilan, Doa untuk Janin atau Bayi dalam Kandungan Lengkap Arab dan Artinya Friday, 22 April 2016

Bagi sebagian orang, ketika salah satu keluarganya ada yang hamil, maka di usia ke empat bulan dan/atau usia kehamilan 7 bulan maka mengadakan syukuran, seperti ngapati (syukuran 4 bulan kehamilan) serta mitoni (syukuran 7 bulan kehamilan).

Dalam syukuran tersebut, umumnya keluarga ibu hamil mengundang para tetangga untuk memberikan doa atau mendoakan ibu yang sedang mengandung serta mendoakan janin atau bayi dalam kandungannya agar sehat, selamat hingga dilahirkan nanti. Dan berikut adalah doa-doa untuk janin dalam kandungan, baik dibaca sebagai doa 7 bulan kehamilan. Mudah-mudahan sang ibu dan janin atau bayinya diberi kesehatan, keselamatan serta kesejahteraan. Amien. Berikut doa selengkapnya :



Doa untuk janin dan bayi 7 bulan kehamilan
Ilustrasi: Kehamilan 7 Bulan

Doa 7 Bulan Kehamilan

اَللهُمَّ سَلِّمْنَا مِنْ اَفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْاَخِرَةِ فِتْنَتِهِمَا وَفَضِيْحَتِهِمَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اَللهُمَّ سَلِّمْ جَنِيْنَهَا وَعَافِ مَا فِى بَطْنِهَا مِمَّا لاَنَرْجُوْهُ وَنَخَافُ. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ. اَللهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ بِجَاهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْ نُصَلِّى عَلَيْهِ وَاَنْ نُسَلِّمُ جَنِيْنَهَا مِنِ الْاَفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَاْلاَمْرَاضِ وَعَنْ اُمِّ مُلْدَانِ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.
Artinya :
Ya Allah, selamatkanlah kami dari bencana dunia dan azab akhirat, petaka adan keburukan keduanya (dunia dan akhirat), sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, sejahterakanlah janinnya, selamatkanlah kandungan di dalam perutnya dari sesuatu yang tidak kami harapkan dan yang kami khawatirkan. Kesejahteraan terlimpah pada Nuh di seluruh alam. Sungguh demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu dengan kepangkatan pemimpin kami Muhammad SAW, hendaklah Engkau menganugerahkan shalawat kepada Beliau, dan selamatkanlah janin ini dari bahaya, sakit, penyakit dan juga dari jin Ummi Muldin, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang paling pengasih diantara para pengasih. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertaqwa.

Doa Untuk Janin atau Bayi dalam Kandungan

اَللهُمَّ اجْعَلْهُ مُسْلِمًا صَالِحًا عَابِدًا ذَاكِرًا حَافِظًا لِلْقُرْاَنِ الْكَرِيْم وَمِمَنْ يَعْمَلُوْنِ بِهِ. اَللهُمَّ اجْعَلْهُ بَارًّا بِوَالِدَيْهِ وَأَهْلِهِ. اَللهُمَّ حَسِّنْ خَلْقَهُ وَخُلُقَهُ. اَللهُمَّ أَعِذْهُ مْنِ شَيَاطِيْنِ اْلاِنْسِ وَالْجِنِّ. اَللهُمَّ سَهِّلْ وَيَسِّرْ حَمْلَهُ وَوَلاَدَتَهُ. اَللهُمَّ أَقِرُّ عَيْنِي بِهِ. اَللهُمَّ ارْزُقْنِيْ وَلَدًا وَاجْعَلْهُ تَقِيًّا ذَكِيًا. وَاجْعَلْهُ سَلِيْمًا مُعَافِيً وَلاَ تَجْعَلْ فِي خَلْقِهِ زِيَادَةً وَلاَ تُقْصَانًا. وَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ إِلَى الْخَيْرِ. اَللهُمَّ اَصْلِحْ لِي ذَاتِي وَذُرِّ يَتَي. اَللهُمَّ اسْتَوْدَعْتُكَ هَذَاالْجَنِيْنَ فَحَسِّنْ فِي خَلْقِهِ وَأَخْلاَقِهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ هَوْنَ الطَلْقِ وَحُسْنَ الْخُلُقِ.
Artinya :
Ya Allah, jadikanlah dia (janin) seorang anak muslim yang salih, taat beribadah, selalu berdzikir dan memelihara Quran dan orang yang mengamalkan Quran. Ya Allah, jadikanlah dia anak yang berbuat baik pada kedua orang tua dan keluarganya. Ya Allah, baguskanlah fisik dan akhlaknya. Ya Allah, lindungilah dia dari setan manusia dan jin. Ya Allah, mudahkanlah kandungan dan kelahirannya. Ya Allah, jadikanlah dia permata hatiku. Ya Allah, berikan kami seorang anak dan jadikan dia anak yang bertakwa dan cerdas. Ya Allah, jadikan akhir hidupnya dalam kebaikan. Ya Allah, perbaikilah diriku dan anak cucuku. Ya Allah, aku titipkan janin ini pada-Mu. Maka, baguskanlah fisik dan akhlaknya. Ya Allah, aku memohon padaMu, mudahkanlah proses kelahirannya dan baguskanlah bentuknya.

Itulah bacaan doa untuk janin/bayi dalam kandungan yang biasa dibaca saat acara syukuran mitoni atau Doa Syukuran 7 Bulan Kehamilan. Bagi Anda yang belum juga diberi mongmongan, dan menginginkan pasangannya cepat hamil, silakan pelajari Amalan dan Doa Agar Cepat Hamil Lengkap.



Monday, 27 December 2021

Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia Monday, 27 December 2021

Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia

Tafakur adalah renungan ketika kita memikirkan kebesaran makhluk Tuhan, kehancuran dunia, kesulitan sertaa susahnya di Akhirat dan lain-lainya juga keteledoran jiwa. Juga Mendidiknya Dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah.

Mukadimah

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته  الْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، صَلَّى اللهُ وَ سَلَّمَ وَبَارَكَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ  (أَمَّا بَعْدُ)



Segala puji milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah yang wajib kita puji dan kita puja serta diibadahi. Shalwat dan salam semoga senantiasa tersanjung agungkan kepad baginda nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca budiman mari kita bertafakur dan mengasuh diri kita agar selamat dunia dan selamat akhirat.

Peringatan Allah Tentang Tafakur

Dalam hal ini semestinya kita sebagai muslim mukmin yang ikhlas mesti berusaha sebisa mungkin untuk ikhlas ketika beribadah kepadanya. Firman Allah dalam Surat Saba ayat 46 sebagai berikut;




قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُم بِوَاحِدَةٍ أَن تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُم مِّن جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَّكُم بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ، : سبأ : ٤٦

 

 Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (QS. Saba : 46)
Tafakur dan berdzikir di Setiap keadaan

Saudaraku muslim muslimat yang dirahmati Allah. Mari kita senantiasa bartafakur, berfikir, Merenungkan dan berdzikir di setiap keadaan. Firman-Nya dalam Q S Ali Imran; 190-191 sebagai berikut;

 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ، الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سورة ال عمران : ١٩٠ – ١٩١

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 190-191)

Berfikir Tentang Ciptaan Allah 

Mari kita berfikir begit maha kuasanya Allah Subhanahu wa ta’ala. Dia Maha menciptakan segala macam makhluk-Nya. Allah juga memberitahukan kepada kita sebagaimana dalam Firman-Nya;

أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
وَإِلَى السَّمَاء كَيْفَ رُفِعَتْ
وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِّرٌ

Artinya:

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. 


Firman Allah Dalam Surat Muhammad ayat : 10

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ دَمَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلِلْكَافِرِينَ أَمْثَالُهَا، سورة مُحَمَّدْ ، اية :

Artinya:Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu“. (Muhammad: 10)


Dalil Hadits Tentang Tafakur

Ayat-ayat mengenai bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadits-Hadits yang berhubungan dengan bab ini ialah Hadits :

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ


Orang yang cerdik – berakal – ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya.” Dan seterusnya.

Adapun lengkapnya Hadits di atas ialah:

عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ: الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا، وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ رواه التِّرْمِذيُّ وقالَ: حديثٌ حَسَنٌ


Artiyan: Dari Abu Ya’la iaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:

“Orang yang cerdik – berakal – ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah – yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shalih”.

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadits hasan.


 

Demikianlah penjelasan ringkas tentang Tafakur adalah; Memikirkan Keagungan Makhluk & Kehancuran Dunia – Dikuti dari Kitab Riyadhush-Sholihin. Semoga dapat bermanfaat serta bisa memptfasi pembaca untuk bertafakur.

Friday, 26 February 2016

Membuka Hati Melalui Zikir Friday, 26 February 2016

Salah satu cara membuka hati kita adalah melalui zikir. Kalau dari segi bahasa, zikir berasal dari bahasa Arab, yang arti bahasa Indonesianya adalah “ingat.” Mungkin zikir itu seperti anda yang selalu ingat dengan si doi, tidak pernah lepas satu detik pun. Nah, mestinya sih yang seperti itu anda berikan kepada Allah.

Sebenarnya, saya juga tidak sangat tahu soal ini, tapi begini saja. Kita mulai dari ajarannya Abu Hamid Al-Ghazali. Tahu kan, siapa beliau? Kalau belum, cari tahu sendiri ya. Gampang kok, soalnya beliau itu seorang guru sufi yang sudah tenar sekali. Tanya saja ustadz anda, pasti beliau tahu siapa Al-Ghazali.

Menurut beliau, zikir punya empat makna.

Pertama, zikir adalah usaha yang istiqamah alias terus-menerus untuk senantiasa mengingat Allah. Artinya, zikir itu adalah lawan kata “lalai.” Anda selalu ingat dan tidak lalai kepada siapa yang memberi anda hidup, memberi anda napas, memberi anda perasaan, memberi anda pikiran, atau bahkan yang memberi anda nafsu, dan semua yang ada dalam diri anda. Nah, jangan salah, menurut beliau, shalat juga merupakan sebentuk zikir. Sebab, lewat shalat, kita seolah-olah hadir kepada Allah, maka Allah pun akan datang menemui kita.

Kedua, zikir adalah mengulang-ulang ungkapan, do’a atau nama-nama Allah, misalnya “La ilaha ilallah,” atau kata “Allah-Allah” yang diulang-ulang, atau “Ya Hayy” atau “Ya Haqq”, dan sebagainya. Zikir-zikir seperti ini harus dilakukan dengan kesungguhan niat, kesadaran, dan konsentrasi. Cara zikir seperti ini disebut zikir lidah.

Ketiga, zikir itu artinya kondisi batin saat kesadaran anda terhadap Allah memenuhi diri. Anda “putus” perhatian kepada dunia, paling tidak pada saat anda berzikir itu. Ini namanya zikir hati. Zikir seperti ini tampak sulit. Tapi paling tidak, anda harus mulai melatih diri.

Keempat, zikirnya orang yang ada di level batin yang sangat dalam. Tidak berubah, sangat istiqamah. Inilah zikir jiwa yang suci.

Sekarang, cara yang paling mungkin kita kerjakan yang mana? Kalau anda sudah siap, mulailah dengan apa yang selalu anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Semua yang anda lihat, dengar, cium, raba dan rasakan oleh mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah, sebenarnya memberi kesaksian yang tak terbantahkan tentang Allah. Batu dan bongkahan, tumbuhan dan pohon-pohon, makhluk hidup, langit, bumi, bintang-bintang, daratan dan lautan, api dan udara, semuanya mengingatkan indra-indra anda akan kebesaran-Nya. Semuanya bisa anda jadikan alat untuk berzikir.

Ada seorang syaikh di Istanbul, Sunbul Effendi namanya. Karena sudah mulai tua, dia berniat mencari pengganti untuk dirinya. Dia menguji murid-muridnya dengan cara menyuruh mereka mencari bunga untuk menghias pondok. Semua muridnya berhasil melaksanakan ujian itu. Mereka kembali sambil membawa bunga-bunga yang besar dan indah. Tapi, salah seorang dari mereka tidak mendapat apa-apa, kecuali bunga kecil dan sudah layu. Saat ditanya kenapa dia tidak mendapatkan yang bagus, dia menjawab, “Aku lihat, semua bunga sedang sibuk berzikir kepada Allah. Aku ingin membiarkan mereka. Aku tidak mau memotong ibadah mereka yang istiqamah itu. Lalu, aku lihat ada sebuah bunga yang sudah selesai berzikir. Ya, bunga itu yang aku bawa.” Nah tuh, hanya dengan setangkai bunga kecil dan sudah layu, sang murid bisa mengingat Allah.

Ujung ceritanya, si murid yang mendapat bunga kecil dan layu itu malah menjadi syaikh yang menggantikan Sunbul Effendi. Kok bisa, sih? Ya, bisa karena dia sering melatih diri untuk berzikir. Jadi, ketika ada bunga yang sedang berzikir pun dia bisa merasakan. Murid seperti dialah yang sebenarnya dicari Sunbul Effendi.

Contoh lainnya lagi adalah kelelawar. Manusia mulia seperti anda seharusnya tidak punya sifat kelelawar. Kelelawar tidak bisa melihat di siang hari karena silau akan matahari. Jadi, ia justru keluar dalam gelap. Kalau anda sudah keseringan menghabiskan waktu dengan percuma, keseringan menonton ilm atau gambar porno, keseringan dengar lagu-lagu yang gersang dan membuat anda gerah, maka nurani anda akan buta karena silau oleh itu semua. Otak anda akan tumpul dan lama-kelamaan anda jadi seperti mayat hidup. Semua indra anda tidak berfungsi dengan baik. Anda sudah tidak sanggup lagi menciptakan kebaikan-kebaikan. Seperti kelelawar di siang hari.

Dunia anda begitu terang! Anda bisa mengambil apapun yang bermanfaat dari sana. Anda bisa bertemu Allah setiap saat. Anda bisa hidup sambil menebar kebahagiaan dan keindahan terhadap sesama. Anda bisa menuai panen intan permata, asal anda tidak buta.

Sekarang, mulailah memanfaatkan semua indra anda, bersihkan pikiran anda, beningkan hati anda dengan sering-sering berbagi, murnikan akal anda dengan sering-seing merenungi diri sendiri, latih otak anda dengan sering belajar. Semua itu adalah awal belajar berzikir.
dari http://lampuislam.blogspot.com/



Meraih Keutamaan Bulan Ramadhan


Oleh: Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA. - Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Prov. Aceh

Ketika bulan Ramadhan datang, Rasul saw senantiasa memberikan taushiah  (nasihat) dan bimbingan mengenai Ramadhan dan puasa. Beliau memberi kabar gembira atas kedatangan Ramadhan kepada para shahabat dan umatnya dengan menjelaskan berbagai keutamaan bulan Ramadhan. Tujuannya adalah untuk memberi motivasi bagi para sahabat dan umat Islam lainnya untuk semangat melakukan ibadah dan amal shalih (kebaikan) pada bulan berkah ini. Oleh karena itu, topik ini menjadi penting untuk dibicarakan, agar kita termotivasi untuk meraih berbagai keutamaan Ramadhan.

Bulan Ramadhan dijuluki dengan sebutan sayyidusy syuhur (penghulu bulan-bulan). Dinamakan demikian karena Bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Di antara keutamaannya yaitu:


Pertama, Ramadhan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Quran). Diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Allah Swt berfirman: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185). Di ayat lain Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar” (QS. Al-Qadar: 1). Dan banyak ayat lainnya yang menerangkan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan.

Itu sebabnya bulan Ramadhan dijuluki dengan nama syahrul quran (bulan Al-Quran).  Pada setiap bulan Ramadhan pula Rasulullah saw selalu bertadarus (berinteraksi) dengan Al-Quran dengan Jibril as, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Abbas r.a (HR. Bukhari). Maka, pada bulan Ramadhan ini kita digalakkan untuk memperbanyak berinteraksi dengan Al-Quran, dengan cara membacanya, memahami dan mentadabburi maknanya, menghafal dan mempelajarinya, serta mengamalkannya.

Kedua, bulan Ramadhan merupakan syahrun mubarak (bulan keberkahan), sebagaimana sabda Rasul saw, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..”. (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Rasulullah saw bersabda: “Setiap amal yang dilakukan oleh anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Swt berfirman: Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. Karena sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku” (HR. Muslim).

Rasulullah saw pernah berkhutbah di hadapan para sahabatnya, “Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) didalamnya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah. Siapa yang mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan (pada bulan itu), seolah-olah ia mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan lainnya. Siapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan yang lain, ia seolah-olah mengerjakan tujuh puluh kebaikan di bulan lainnya.” (HR. Baihaqi)

Tidak hanya keberkahan menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya. Dari aspek ekonomi, Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan untuk berinfaq dan bersedekah kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.

Ketiga, pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat. Dengan demikian, Allah Swt telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan. Syaithanpun tidak diberi kesempatan untuk mengoda dan menyesatkan manusia. Rasulullah saw bersabda, “Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaithan-syaithan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maka pada bulan ini kita digalakkan untuk memperbanyak ibadah sunnat dan amal shalih, agar kita dapat masuk surga.

Keempat, bulan Ramadhan adalah sarana bagi seorang muslim untuk berbuat kebaikan dan mencegah maksiat. Rasulullah saw bersabda, “Apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin-jin Ifrit dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak satupun darinya terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak satupun pintu yang tertutup. Kemudian ada seorang (malaikat) penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan, bergembiralah! Wahai para pencari kejahatan, tahanlah!”. (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).

Para pelaku maksiat merasa dipersempit ruang gerak untuk berbuat maksiat pada bulan Ramadhan. Karena, pada bulan Ramadhan mereka harus menahan nafsunya. Tempat-tempat maksiat, hiburan-hiburan yang mengumbar birahi ditutup serta fasilitas maksiat ditutup. Terlebih lagi para syaithan yang menjadi guru para pelaku maksiat selama ini dibelenggu pada bulan Ramadhan. Begitu pula nafsu yang menjerumuskan manusia ke neraka juga dikekang dengan ibadah puasa, karena puasa itu adalah penahan nafsu dan maksiat sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Puasa itu Junnah (penahan nafsu dan maksiat)” (HR. Ahmad, Muslim dan An-Nasa’i)

Meskipun demikian, jika perbuatan maksiat masih terjadi pada bulan Ramadhan, maka penyebabnya ada tiga: Pertama, para pelaku maksiat pada bulan ini adalah murid dan kader syaithan. Mereka telah dilatih untuk berbuat maksiat sehingga menjadi kebiasaan. Mereka ini adalah alumni madrasah syaithan yang selama ini ditraining untuk berbuat maksiat oleh “guru atau ustaz” mereka (syaithan). Kedua, puasa yang dilakukan oleh pelaku maksiat itu tidak benar (tidak sesuai dengan tuntunan Rasul saw) sehingga tidak diterima. Bila ia berpuasa dengan benar, maka puasanya itu pasti mencegahnya dari maksiat. Ketiga, nafsunya telah menguasai dan menyandera dirinya. Puasa sesungguhnya tidak hanya menahan diri dari makan, minum dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa, namun juga menahan diri dari nafsu dan maksiat baik berupa ucapan maupun perbuatan yang diharamkan. Akibatnya puasanya tidak bernilai nilai apa-apa dan tidak memberikan dampak positif dalam tingkah lakunya. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila pada bulan Ramadhan masih ada orang-orang yang “istiqamah” berbuat maksiat.

Kelima, Ramadhan bulan maghfirah (pengampunan dosa). Allah Swt menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi saw bersabda: ”Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke  Ramadhan  menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim). Melalui berbagai aktifitas ibadah di bulan Ramadhan Allah Swt menghapuskan dosa kita. Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Saw: ”Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim). Begitu pula dengan melakukan shalat malam (tarawih, witir dan tahajuj) pada bulan Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi saw: ”Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan  (shalat malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keenam, Ramadhan bulan itqun minan nar (pembebasan dari Api neraka). Setiap malam di bulan Ramadhan Allah membebaskan hamba-hamba yang dikehendaki dari api neraka. Rasulullah saw bersabda, “Dan Allah membebaskan orang-orang dari api neraka pada setiap malam.” (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).

Ketujuh, pada bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar yang nilai kebaikan padanya lebih baik dari seribu bulan. Allah berfirman: “Dan Tahukah kamu lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadar: 2-3). Rasul saw bersabda: “Pada bulan Ramadhan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dihalangi kebaikannya padanya, maka rugilah dia” (H.R. Ahmad,An-Nasa’i & Baihaqi). Maka kita sangat digalakkan untuk mencari lailatul qadar ini dengan i’tikaf, khususnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengikuti perbuatan Rasul saw. Aisyah r.a berkata: “Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir (dari bulan Ramadhan), Nabi saw menghidupkan waktu malam beliau, membangunkan keluarga beliau untuk beribadah, dan mengencangkan ikat pinggang.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain: “Nabi saw sangat giat beribadah pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) melebihi ibadah beliau pada hari-hari lainnya.” (HR.Muslim)

Mengingat berbagai keutamaan Ramadhan tersebut di atas, maka sangat disayangkan bila Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih. Celakanya, bila hari-hari Ramadhan yang seharusnya diisi dengan memperbanyak ibadah diganti dengan ajang maksiat, na’uzubillahi min zaalik..! Rasulullah saw telah memberi peringatan dengan sabdanya: “Jibril telah datang kepadaku dan berkata: ”Wahai Muhammad, Siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan ini habis dan tidak mendapat ampunan, maka ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan Amin! Aku pun mengatakan Amin!. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya). Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda, “Celakalah bagi orang yang masuk pada bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan berlalu sebelum ia diampuni.” (HR. At-Tirmizi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi). Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan yang disediakan pada bulan Ramadhan. Amin!

Sumber: eramuslim
dari http://lampuislam.blogspot.com/
Tagg Label

Friday, 27 July 2018

Ngaji Alquran - Satu ayat Sehari 2 (QS alhujorot 13) Friday, 27 July 2018


Ngaji Alquran - Satu ayat Sehari 2 (QS alhujorot 13)
Allah Ta’ala berfirman:
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan . Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
(QS alhujorot 13) 
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Hadits tentang Fadilah Alquran

2 عَن اَبٍي سَعيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهٌ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلٌى اللٌه عَلَيهٍ وَسَلٌمَ يَقُولُ الرَبُ تَبَاَركَ وَتَعَالى مَن شَغَلَهُ الُقرُانُ عَن ذَكرِي وَمَسْئلَتيِ اَعطَيتُه اَفضَلَ مَا اُعطِي السْاَئِلينً وَفَضلُ كَلآمِ اللٌه عَلى سَائِرِ الكَلآمِ كَفَضلِ اللٌه عَلى خَلقِه (رواه الترمذي والدارمي والبيهقي في الشعب ).

Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Allah berfirman, ‘barang siapa yang disibukan oleh al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr. Tirmidzi, DArami, dan Baihaqi) 
Tafsir
Orang yang sibuk menghafal, mempelajari, atau memehami al Qur’an sehingga tidak sempat berdo’a, maka Allah akan memberinya sesuatu yang lebih utama daripada yang Dia berikan kepada orang yang berdo’a. sebagaimana dalam urusan keduniaan, jika seseorang akan membagikan kue atau makanan kepada orang banyak, lalu ia menunjuk seseorang untuk membagikannya, maka bagian untuk petugas yang membagikan itu akan disisihkan lebih dulu. Mengenai ketinggian orang yang selalu sibuk membaca al Qur’an telah disebutkan di dalam hadits lain, bahwa Allah akan mengaruniakan kepadanya pahala yang lebih baik daripada pahala orang yang selalu bersyukur.


Dengar lagi #Ceramah Agama #Ngaji #satu ayat sehari  (more)

Sunday, 30 April 2017

Adzan dari belahan dunia, indah didengar Sunday, 30 April 2017


adzan merupakan panggilan shalat, kumandang adzan terdengar setiap tiba waktu shalat wajib
Menurut bahasa adzan adalah  pemberitahuan tentang sesuatu Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur’an Surat At-Taubah Ayat 3 yang berbunyi :

وأذن مّن الله ورسوله إلى النّاس
Artinya:
Dan (inilah) suatu seruan atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia – (QS. At-Taubah : 3)
Dan dalam surat yang lain yakni surat Al-Anbiya Ayat 109 Allah Berfirman :

ءاذنتكم على سوآء
Artinya:
Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) – (QS. Al-Anbiya : 109)

Kewajiban melaksanakan shalat fardhu terkadang menjadi alasan bagi sebagian ulama yang mewajibkan adzan. Menurut mereka, adzan termasuk salah satu wajib shalat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan shalat fardhu itu sendiri.
'lapadz adzan
Berikut bacaan lafadz adzan yang ditulis dengan bentuk 2 versi dan terjemahnya.

Bacaan lafadz adzan versi arabic

(2x)              اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
(2x)           أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
(2x)    اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(2x)               حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(2x)                حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
   (1x)             اَللهُ اَكْبَر , اَللهُ اَكْبَر
(1x)                     لاَ إِلَهَ إِلاَّالله

Bacaan lafadz adzan versi latin (Tulisan indonesia)

Allaahu Akbar Allaahu Akbar. (2X)
Asyhadu an laa illaaha illallaah. (2X)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2X)
Hayya 'alas-shalaah (2X)
Hayya 'alal-falaah. (2X)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)

Artinya :

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.
Marilah Sembahyang (sholat).
Marilah menuju kepada kejayaan.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan selain Allah.
Bacaan sesudah adzan

Bacaan Setelah Adzan
Bacaan Doa Setelah Adzan dalam Bahasa Arab

اَللهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

ALLOOHUMMA ROBBA HAADZIHID DA'WATIT TAAMMATI WASHSHOLAATIL QOO-IMATI AATI MUHAMMADANIL WASHIILATA WAL FADHIILATA WASY SYAROFA WAD DARAJATAL 'AALIYATAR ROFII'ATA WAB'ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDAL LADZII WA'ADTAH INNAKA LAA TUKHLIFUL MII'AADA YA ARHAMAR ROOHIMIINA
 Artinya :
Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkaujanjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang.
Adzan dari belahan dunia, indah didengar

tag artikel agama lainnya

Wednesday, 24 February 2021

MENU UTAMA : Fadilah Amal Adab-adab Ta'lim Wa Ta'allum Wednesday, 24 February 2021



Taklim wata'lum adalah amalan yang sangat penting untuk dihidupkan, baik di masjid bersama jamaah maupun dirumah bersama anggota keluarga. Hal ini disebabkan karena taklim wa ta'lum adalah salah satu amalan yang hidup di masjid Nabawi.

Maksud Taklim wata'lum adalah untuk meningkatkan semangat (jazbah) beramal, karena dibacakan firman-firman Allah SWT. dan sabda-sabda Rasulullah SAW. yang membicarakan tentang keutamaan mengerjakan suatu amalan dan ancaman jika meninggalkannya.

Fadhilah (keutamaan/manfaat) taklim wa ta'lum adalah :
  1. Mendapatkan sakinah (ketenangan jiwa)
  2. Dicucuri Rahmat oleh Allah SWT
  3. Dikerumuni para malaikat
  4. Dibangga-banggakan oleh Allah SWT. dihadapan majelis para malaikat
Dalam sebuah hadist disebutkan :

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, "Tidak berkumpul suatu kaum dalam satu rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, saling mengajarkannya sesama mereka, kecuali diturunkan kepada mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat akan mengerummuni mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ada di sisi-Nya." (Muslim, Abu Dawud)

Adab-adab taklim wa ta'lum adalah :
Adab lahiriyah :
  1. Berwudhu
  2. Duduk iftirasy (duduk tahiyat awal)
  3. Memakai wangi-wangian
  4. Duduk rapat-rapat
 Adab Batiniyiyah
  1. Ta'zhim wal ihtiram (menganggumkan dan memuliakan)
  2. Tashdiq wal-yaqin (membenarkan dan menyakini)
  3.  Ta'atsur fil-qalbi (mengesankan dalam hati)
  4. Niyatul-amal wa tabligh (berniat mengamalkan dan menyampaikan) 
Adab lainnya yaitu hati tawajuh dan tawadhu' kepada Allah SWT. Jikat kita mendengar firman Allah SWT. dan hadist Rasulullah SAW. seakan-akan Allah SWT. sendiri atau Rasulullah SAW. sendiri yang sedang berbicara kepada kita.

Apabila nama Allah disebut, maka kita ucapkan Subhanallahwata'ala atau 'Aza wa Jalla. Apabila nama Rasulullah disebut maka kita ucapkan Shalallahu'alaihi wa sallam, dan bila nama sahabat disebut kita ucapkan Radhiyallahu'anhu untuk laki-laki dan Radhiyallahu'anha untuk wanita. Jika nama Nabi atau Malaikat disebut maka kita ucapkan 'alaihissalam.

Ucapan-ucapan tersebut diucapkan secara sirri. Pada akhir taklim para mustami' diajak untuk mengamalkan dan menyampaikan apa yang telah didengar kepada orang lain. Selanjutnya majelis dengan doa kifarah majelis:

"Maha Suci Engkau ya Allah, segala puji bagi Engkau, saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."

Daftar Isi
BAB 1
             Kepentingan Shalat
 2 Ancaman dan Celaan Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat

BAB 2
SHALAT Berjamaah
   Hadits Ke 

BAB 3 Khusyu dan Khudhu dalam Shalat
1 Beberapa ayat alQuran tentang Shalat
2 Kisah Kehidupan Orang Orang Wara
3 Beberapa Kutipan Hadits
4 Beberapa Hal yang dianjurkan ketika mendirikan Shalat
5 Makna Lafazh-Lafazh dalam Shalat
6 Beberapa Contoh Shalat Para Sahabat, Tabiin dan Ahli Sufi
7 Permohonan Terakhir 

Friday, 5 February 2016

Apakah Islam Menganggap Najis Wanita yang Sedang Haid? Friday, 5 February 2016


Mengapa Allah menajiskan wanita yang sedang menstruasi, akibatnya wanita batal sembahyangnya dan tidak boleh ikut puasa? Sebenarnya siapa yang menciptakan menstruasi? Bukankah itu diciptakan baik adanya, tapi mengapa Allah menajiskannya?

Jawaban:

Saya akan menjawabnya. Salah satu hadist yang dinukilkan adalah dari Abu Said Al-Khudri, dimana Rasulullah s.a.w bersabda,”….Bukanlah jika (seorang wanita) haid ia tidak shalat dan tidak puasa?” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam tidak pernah menganggap bahwa wanita haid itu adalah najis sebagaimana Nabi Muhammad Bersabda: “Sesungguhnya mukmin itu tidak najis.” (HR. Al-Bukhari no. 283 dan Muslim no. 371) 

Yang najis itu adalah darah yang keluar selama haid sebagaimana Firman Allah


Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”.... (Al-Baqarah: 222)

Mengapa Allah Melarang Wanita Haid Untuk shalat dan Berpuasa?


Perlu diketahui bahwa setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah di dalamnya. Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya, jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini.

Dan (Allah) menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (Al-A’raaf: 157) 

Baca Juga : 




Sejumlah studi medis modern membuktikan bahwa gerak badan dan olah raga seperti shalat sangat berbahaya bagi wanita haid. Sebab wanita yang sedang shalat, ketika sujud dan ruku akan meningkatkan peredaran darah ke rahim. Sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa menyedot banyak darah. Wanita yang haid, jika menunaikan shalat akan kehilangan darah secara terus-menerus dalam kurun waktu 3-7 hari. Lamanya tergantung siklus haid masing-masing, dan banyaknya darah yang keluar berkisar 34 mililiter menyebabkan banyak darah mengalir ke rahimnya. Kehilangan darah yang terus menerus juga mengakibatkan perempuan lebih gampang lelah, memiliki kadar emosi yang naik turun, serta rentan terkena anemia karena melalui darah yang keluar tersebut ia kehilangan zat besi  yang sangat penting bagi tubuh. Jika wanita haid menunaikan shalat, zat imunitas di tubuhnya akan hancur. Sebab sel darah putih berperan sebagai imun akan hilang melalui darah haid.

Jika seorang wanita shalat saat haid, maka ia akan kehilangan darah dalam jumlah banyak. Ini berarti dia akan kehilangan sel darah putih. Jika ini terjadi maka seluruh organ tubuhnya seperti limpa dan otak akan terserang penyakit.

Mungkin inilah hikmah besar di balik larangan syariat agar wanita haid untuk shalat hingga ia suci. Al-Quran dengan sangat cermat menyebut:


Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.” (Al-Baqarah: 222)

Lalu Mengapa Wanita Haid juga Dilarang Berpuasa?

Wanita tidak dianjurkan untuk berpuasa ketika haidh dikarenakan untuk menjaga asupan gizi makanan yang ada di dalam tubuhnya dan kesehatan fisiknya. Hal ini  karena kehilangan banyak darah membuatnya gampang lelah, memiliki kadar emosi yang naik-turun, serta rentan terkena anemia. Pakar medis menganjurkan agar ketika dalam keadaan haid, wanita banyak beristirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi agar darah dan mineral (magnesium, zat besi) dalam tubuh yang berharga tidak terbuang percuma.

Selama masa haid ini, seorang perempuan seharusnya lebih memperhatikan asupan gizi dan kondisi kesehatan fisiknya. Makan makanan kaya zat besi (contohnya bayam, daging-dagingan, dan ati ampela), makanan tinggi protein (contohnya telur dan ikan), makanan tinggi serat (sayur berdaun dan buah-buahan), dan sumber vitamin C yang membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Dalam kondisi tertentu, wanita juga dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah yang kaya akan zat besi untuk membantu proses pembentukan darah  dan mencegah anemia.

Nah, bisa dibayangkan kalau saja perempuan yang sedang haid masih diwajibkan berpuasa, akan banyak perempuan yang pingsan dan menderita anemia kronis karena sepanjang hidupnya ia harus berpuasa disaat seharusnya ia membutuhkan asupan nutrisi dan zat besi yang cukup untuk kesehatan tubuhnya.

Inilah hikmah besar, kenapa ketika haid wanita dilarang melakukan puasa. 

Sungguh sempurna syariat Islam, ini salah satu dari kebesaran Allah, kenapa wanita haid dilarang melaksanakan shalat dan puasa. Wanita yang sedang haid jangan bersedih. Allah akan mengganjarnya dengan Pahala.

Nabi Muhammad SAW Bersabda
Apabila seorang hamba mengalami sakit atau safar (sehingga meninggalkan amalan sunah) maka dia tetap dicatat mendapatkan pahala sebagaimana amalan yang dia lakukan ketika mukim (tidak safar) atau ketika sehat.” (HR. Bukhari 2996).

Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan, bahwasanya Nabi Muhammad SAW Bersabda “Dia tetap dicatat mendapatkan pahala sebagaimana amalan yang dia lakukan ketika mukim dan sehat.

Jadi para wanita, Allah melarangmu shalat dan berpuasa bukan karena mendriskiminasi atau merendahkan kaum Wanita, tapi ada maksud yang baik untuk dirimu. Syukurilah setiap nikmat Allah apapun bentuknya. Tidak bisa menjalankan puasa karena haid pun merupakan salah satu bentuk nikmat dan kasih sayang Tuhan lho.

Agar adil mari kita bahas juga Bibel. Bibel memandang bahwa wanita haid adalah najis, yang disentuhnya juga najis serta perlu diasingkan. Bahkan wanita dianggap berdosa karena mengeluarkan haid. Dan setelah haid wanita harus berkurban. Mohon maaf apabila umat Kristiani tersinggung, tapi bukan maksud saya untuk membuat umat Kristiani marah, melainkan hanya untuk membuat perbandingan, sehingga kita bisa melihat manakah di antara Al-Qur'an dan Bibel yang benar-benar firman dari Tuhan. Dan saya berdo'a bagi para non-Muslim yang membaca tulisan ini, termasuk umat Kristiani, semoga Allah memberikan anda hidayah untuk masuk ke dalam Islam, sehingga anda bisa bergabung bersama kami dan menjadi saudara-saudara Muslim kami. Berikut ini ayat-ayat dalam Bibel yang membahas tentang wanita yang haid:

Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, MENJADI NAJIS sampai matahari terbenam. (Imamat 15:19)

Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya MENJADI NAJIS juga. (Imamat 15:20)

Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan IA MENJADI NAJIS sampai matahari terbenam. (Imamat 15:21)

Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan IA MENJADI NAJIS sampai matahari terbenam. (Imamat 15:22)

Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, IA MENJADI NAJIS  sampai matahari terbenam. (Imamat 15:23)

Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya MENJADI NAJIS  juga. (Imamat 15:24)

Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni IA NAJIS. (Imamat 15:25)

Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya. (Imamat 15:26)

Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan IA MENJADI NAJIS sampai matahari terbenam. (Imamat 15:27)

Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir. (Imamat 15:28)

Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati dan membawanya kepada imam ke pintu Kemah Pertemuan. (Imamat 15:29)

Imam harus mempersembahkan yang seekor sebagai korban penghapus dosa dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, karena lelehannya yang najis itu. (Imamat 15:30)

Semoga Bermanfaat bagi semuanya dan menjadi salah satu pintu Hidayah bagi non-Muslim untuk menerima kebenaran Islam, Insya Allah.

Sumber:http://www.lampuislam.org